WAISARISA, EKSPRESIMALUKU.com – Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas agama Provinsi serta Kabupaten/Kota diselenggarakan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diikuti 40 peserta yang berlangsung di Aula Penginapan Kholifah, Waisarisa Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten SBB, Rabu (1/6/2016).
Kegiatan yang bertujuan untuk merekatkan tali persaudaraan antara para tokoh agama sekaligus menjembatani perbedaan persepsi demi mewujudkan suasana hidup antar umat beragama ini berlangsung sehari ini mengahadirkan pemateri dari Instansi terkait, akademisi, tokoh lintas agama dan aktivis pemerhati kerukunan. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementrian Agama SBB, H.M. Rusydi Latucosina pada kesempatan tersebut.
Tujuan utama hidup toleran dan rukun damai serta memperluas wawasan kebangsaan agar dapat berjuang bersama menangkal berbagai gerakan radikalisme dan separatisme yang melunturkan toleransi dan kerukukan demi tegaknya NKRI.
“Kegiatan bermartabat untuk mengenang dua moment bersejarah, hari kebangkitan Nasional dan hari lahirnya Pancasila, maka itu kerukunan beragam yang terindikasi sarat diskriminasi. Maraknya undang-undang yang diskiriminatif di berbagai daerah dinegeri ini, terbukti telah mengoyak kerukunan beragama yang lama bersemayam di Negeri ini,” Tutur Latuconsina.
Dengan penyelenggaraan kegiatan ini Rusydi berharap dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk semakin merekatkan suasana kehidupan masyarakat beragama di kebupaten SBB yang terkenal toleran dan rukun dan damai.
Lanjut Latuconsina, SBB merupakan salah satu Kabupaten dengan potensi konflik horizontal terbesar. Ini terbukti dengan begitu maraknya konflik antar desa dan kelompok. Persoalan ini menjadi semacam warning untuk pemerintah agar segera berbenah diri dalam mengeliminir berbagai potensi konplik yang terjadi.
“Maka itu berbagai stakeholders yang terlibat dalam penanganan prakonflik dan pasca konflik harus segera digerakan untuk mengantisipasi beragam persoalan. Untuk itu diharapkan tokoh-tokoh agama yang harus lebih banyak menyuarakan ini di mimbar-mimbar baik itu Minggu maupun Jumat,” Harapnya.
Adapun peserta kegiatan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lingkup Pemerintah Daerah (Pemda), unsur Kementrian Agama, Tokoh lintas agama, unsur raja-raja, dan unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) (EM-Aswad)