Connect with us

SBB

Widya Murad Buka Lomba Solohua Festival di Desa Kamarian

Laporan: Arie

PIRU,EKSPRESIMALUKU.com- Ketua Penggerak PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad membuka Lomba Solohua Festival yang dilaksanakan oleh Komite Permainan Rakyat dan Olah Raga Trasional (KPOTI) di Desa Kamarian Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku pada Jumat, 17/09/2021.

Tiba sekitar pukul 10 WIT, Isteri Gubernur Maluku, Murad Ismail tersebut didampingi Oleh Kepala Dinas Pariwitsata Provinsi Maluku, Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Provinsi Maluku dan rombongan lainnya disambut oleh Sekretaris Daerah Seram Bagian Barta dan Ketua Penggerak PKK SBBB dan rombongan.

Dalam sambutannya Widaya menitikberatkan akan dampak dari pengaruh teknology terutama penggunaan Gadget yang secara dramatis telah mengubah cara bermain terutama pada usia anak-anak yang lebih nyaman dengan permainan virtual ketimbang permainan tradisional yang kian hari telah langka kita temui.

“Seiring dengan perkemebangan zaman, anak-anak kita telah terpapar oleh teknology digital yang canggih. Gawai layar sentuh dengan tampilan dan grafik yang menarik, permainan yang membuat mereka asyik bahkan lupa waktu ketika sudah masuk kedalam petualangan virtualnya”, Ungkap Widya.

Pemberian Bunga Tangan Sambut Kedatang Widya Pratiwi Murad dan Rombongan

Menurutnya, dampak dari penggunaan Gadget secara tidak telah mengakibatkan berbagai permainan dan Olah Raga Tradisional yang menjadi kekayaan budaya yang ada di Maluku mulai menghilang, dan bahkan jarang sekali disaksikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saat ini kita tidak lagi bisa menyaksikan anak-anak kita bermain Gasing, layang-layang, Enggo Sembunyi, Hom Pimpa dan permainan tradisional lainnya karena anak-anak lebih menyenangi permainan yang ada dalam Gadgetnya” tegas Widya.

Padahal, menurut Ketua Penggerak PKK provinsi Maluku itu, permainan rakyat dan Olah Raga Tradisional selain sebagai sarana bermain dan Hiburan juga dapat menjadi wahana pendidikan yang secara langsung melatih anak serta aktiv melestarikan budaya daerah.

ia menambahkan bahwa berbagai Permainan Rakyat maupun Olah Raga Tradisional yang menjadi salah satu kekayaan Maluku yang mulai menghilang tersbut tidak saja terjadi pada tatanan masyarakat Perkotaan, ternyata berbagai permainan Tradisional yang menjadi bagian kehidupan masyarakat juga hilang pada tatanan masyarakat Pedesaan.

“Padahal permainan rakyat seperti ini selain sebagai sarana bermain dan hiburan, juga dapat menjadi wahana pendidikan secara langsung melatih kemampuan anak serta aktiv melestarikan buadaya daerah”

Di akhir sambutannya, istri Orang Nomor Satu Privinsi Maluku tersebut selain mengapresiasi, ia juga berharap terutama kepada KPOTI untuk terus berkarya dalam mengangkat budaya dalam Permainan dan Olah Raga Tradsional yang hampir lenyap terpapar arus Teknology.

Widya menghimbau kepada KPOTI untuk kedepannya dapat melakukan festival seperti ini dalam skala yang lebih besar agar budaya dan tradisi daerah dalam permainan tersebut tidak tergerus oleh kemajuan teknology yang tak sedikit membawa dampak buruk bagi perkembangan Anak-anak.

“oleh sabab itu permainan dan Olah Raga Tradisional ini kita gaungkan kembali, kita populerkan dan kita dukung melalui kegiatan dan festival seperti hari ini agar kelak permainan rakyat dan olah raga tradisonal yang merupakan kekayaan budaya kita tidak hilang atau bahkan diakui oleh Negara lain”, ungkap Widya akhiri sambutannya..

Advertisement

Gempa terkini di Indonesia

More in SBB