Connect with us

Malteng

Warisan Leluhur Tradisi Pukul Manyapu Mamala-Morella

Foto:Humas Malteng

Laporan:Ekspresi Maluku

LEIHITU,EKSPRESIMALUKU.com – Perayaan Baku Pukul Mayapu yang diselenggarakan di Negeri Mamala dan Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat, 21/06/2018, merupakan warisan leluhur yang terus dijaga dan dilestarikan hingga saat ini.

Dimana batang lidi dari pohon enau dicambulk ke tubuh para pemain yang saling berhadapan secara bergantian. Tak heran jika sekujur badan pemain atraksi ini berdarah. Usai atraksi, goresan disekujur badan di oleh dengan minyak atau ramuan khusus yang dipercaya warga setempat dapat menyembuhkan luka tersebut dalam waktu 3 hari.

Minyak atau ramuan inilah yang kemudian menjadi rebutan undangan dan masyarakat untuk dibawa pulang dan dioles ke badan jika keselo maupun luka lainnya.

Setiap 7 Sayawal atau 7 hari usai lebaran, (1439 Hijriah) ritual ini selalu digelar di dua negeri tersebut sebagai bukti kesungguhan masyarakat di dua negeri bertetangga itu untuk tetap melestarikan warisan yang ditinggal oleh leluhur mereka.

Pada Perayaan Pukul Manyapu 7 Syawal 1439 Hijriah, sejumlah pejabat dari pemerintahan provinsi maluku, kabupaten maluku tengah, instansi maupaun TNI-Polri menghadiri undangan dua nageri tersebut untuk menyaksikan tradisi pukul mayapu yang diikuti oleh puluhan pemuda dari Mamala maupun Morella.

Ribuan masyarakat berdatangan dari berbagai wilayah di Maluku untuk menyaksikan tradisi tahunan yang digelar di kedua negeri tersebut.

Selain menjadi aset budaya untuk menarik wisatawan ke Maluku, Tradisi ini diharapkan menjadi ajang silaturahmi dan pemersatu di Maluku. Sehingga tatanan kerukunan dan keharmonisan tetap terbina dan terjalin dengan baik

Advertisement

Gempa terkini di Indonesia

More in Malteng