Laporan: Redaksi
AMBON, EKSPRESIMALUKU.COM – Pebruari 2018 mendatang, kota Ambon direncanakan menjadi tuan rumah Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Penetapan Ambon terjadi di Kongres HMI Pekanbaru Riau 2016 lalu. Penetapan ini disambut baik Gubernur Maluku yang sebelumnya mengeluarkan ‘surat saktinya’ berupa rekomendasi dukungan.
Sayangnya, rencana manis kini terancam batal. Pasalnya, tercium ketidakberesan dalam tubuh HMI Cabang dan Badko. Sebagai tuan rumah, cabang Ambon merasa disingkirkan. “Dalam struktur kepanitiaan, kami serasa disingkirkan,” ujar salah satu pengurus cabang Ambon pada ekspresi saat menyambangi markas HMI Cabang di Kanawa Batu Merah Atas Ambon, Minggu (22/4/2017).
Hal ini juga diamini beberapa pengurus cabang. Markas HMI cabang ini juga tidak menampakkan aura sebagai tuan rumah Kongres. Tak satupun atribut pendukung kongres yang terlihat. Bahkan sebuah spanduk di depan markas HMI sudah lama rusak.
Dilain sisi, sebagai penyelenggara, Badko HMI Maluku Maluku Utara pun dinilai tak serius. Bahkan terkesan ‘pandang enteng’.
Inipun yang memicu keretakan antara tim 9, Badko dan Cabang. Tim 9 yang terdiri dari alumni HMI Cabang Ambon bertugas membantu memediasi dan mengkoordinasikan serta menyiapkan hal strategis terkait kesiapan Kongres. Tim ini dibentuk cabang dan Badko.
Menurut beberapa alumni, keretakan hubungan tim 9, Badko dan Cabang, akibat dari sikap arogansi Badko. “Ada ego dan arogansi ketua Badko yang tidak peduli dengan berbagai masukan alumni. Bahkan komunikasi antar Badko dan tim 9 sangat jelek. Tidak pernah berkoordinasi. Semua hal dilakukan sendiri,” kata salah satu alumni.
Buntutnya lagi, grub wathsaap yang dibuat sebagai alur komunikasi, sudah tidak efektif. “Sebagian alumni dari tim 9 sudah keluar dari grub,” ungkap alumni lainnya.
Pengurus PB HMI mencium gelagat tak sedap. Intruksi PB HMI untuk melakukan pendekatan dengan berbagai stakeholder di Maluku tidak maksimal.
“Saat ini sudah ada dua cabang yang juga tengah mengusulkan sebagai tuan rumah, Palembang dan Solo. Jika kota Ambon tidak siap. Kami akan putuskan dalam rapat pleno II PB HMI awal Mei 2017 ini,” kata Fauzi Marasabessy.
Fauzi menyesali kondisi yang terjadi. “Kami sudah meminta beberapa surat penting terutama dukungan dari berbagai instansi, tapi belum disiapkan juga. Sementara ketua umum PB HMI terus menanyakannya,” cetus Fauzi.
Ditegaskan, jika dalam waktu dekat, kondisi ketidaksiapan Ambon sebagai tuan rumah Kongres tidak dapat diperbaiki, pihaknya akan mengusulkan pergantian tuan rumah. “Jika tidak siap, jangan dipaksakan. Lebih baik diganti dengan daerah lain yang menunjukkan keseriusan. Ini bukan kegiatan kecil,” tandas Fauzi.