MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com,- Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah tetap konsisten dan Optimis dalam penanganan pemulangan warga Kariu.
Masyarakat diharapkan bisa bersabar dan menahan diri dalam proses pemulihan peneyelesaian sengkleta yang berlangsung terkait hak-hak masyarakat kedua negeri.
Pemerintah Kabupaten Maluku tengah melalui Penjabat Bupatinya DR. Muhamat Marasabessy SP,ST, M.Tech telah menerbitkan keputusan Bupati Maluku Tengah Nomor 360-96 Tahun 2023 tentang Penetapan perpanjangan Kesepuluh Status Tanggap Darurat Bencana Konflik Sosial Antar Negeri Kariu den Negeri Pelauw Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2023.
“Diterbitkannya Keputusan Bupati ini sebagai legal standing Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk melanjutkan penanganan penyelesaian masalah kemanusiaan di Kecamatan Pulau Haruku dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar warga Kariu yang telah Kembali ke Negerinya di Kariu serta upaya mempertahankan kondisi kondusif menuju relasi yang harmoni di Pulau Haruku terkhusus Negeri Pelauw dan Negeri Kabriu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Hengky Tomasoa lewat siaran pers, Kamis, 12/01/2023.
Dari data posko penanganan pemulangan warga Kariu, diketahui bahwa warga Kariu pada tanggal 10 Januari 2023 berdasarkan laporan dari Pemerintah Negeri Kariu terdapat 12 kepala Keluarga dan 19 jiwa yang Kembali lagi kariu.
Dikatakan, total warga Kariu yang telah Kembali ke Negeri Kariu sejak tanggal 19 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023 berjumlah 213 Kepala Keluarga dengan 644 jiwa.
Berikut warga Kariu yang masih belum kembali ke Kariu dirinci menurut lokasi saat ini adalah sebagai berikut, Di Negeri Aboru tersisa 17 Kepala Keluarga yang terdiri dari 64 jiwa, di Pulau Seram tersisa 15 Kepala Keluarga dengan 47 Jiwa, di Pulau Saparua tersisa 25 Kepala Keluarga dengan 75 jiwa dan Di Pulau Ambon tersisa 75 Kepala keluarga dengan 401 jiwa.
“Penanganan pemulangan warga Kariu dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasarnya terus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah,” imbuhnya.
Sementara itu, Dinas PUPR Kabupaten Maluku Tengah hingga saat inipun terus melakukan fungsinya dengan menyelesaikan 5 titik sumur bor dan tower penampungan air bersih dan rencananya akan menggali lagi 2 titik sumur bor untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, pelayanannya juga mencakup distribusi air bersih kepada warga dengan menggunakan mobil tanki yang telah beroperasi sejak deseber 2022.
“Dinas PUPR juga telah menyiapkan lampu penerangan jalan yang telah dipasang ooleh PLN ranting Pulau haruku; fasilitasi pemasangan jaringan listrik di 41 rumah warga kariu serta penyediaan serta pemasangan instalasi pada tenda-tenda keluarga dan tenda serbaguna,” terang Tomasoa.
Pelayanan Dapur umum yang berpusat di belakang Gereja Eben-Haezer masih terus difasilitasi oleh Dinas Sosial kabupaten Maluku Tengah.
Pemerintah Kabupaten Maluku tengah akan terus melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan TNI-POLRI dalam upaya menghadirkan rasa aman bagi warga kariu yang telah Kembali ke negerinya.
“Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah meminta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Maluku untuk perdamaian di Kabupaten Maluku Tengah khususnya Negeri Kariu dan Negeri Pelauw,” harap Tomasoa sebagaimana diharapkan Pj Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy.