Laporan:Fatah
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Bertempat di lantai II ruang kerja Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua memimpin jalannya Rapat Koordinasi (Rakor) Penertiban Tambang Emas di Negeri Tamilouw. Agenda itu turut diikuti Dinas terkait serta unsur TNI-Polri. Rabu, 21/04/2021.
Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua dalam paparanya mengungkapkan rasa perihatinnya terkait lokasi penemuan emas di panti pohom batu yang terus di eksploitasi oleh masyarakat negeri tamilouw.
” Kalau melihat secara kasat mata ini sangat memprihatinkan karena lokasi penggalian emas terus di perluas hingga mencapai tebing atau poros jalan lintas seram dan sangat dikhawatirkan akan terjadi longsor serta abrasi yang membuat jalan ikut terdampak, ” Terang Tuasikal kepada awak media usai rakor.
Dijelaskan, jika tidak disikapi dari sekarang maka akan memberi dampak terhadap kerusakan lingkungan sekitarnya, apalagi jika adanya penggunaan zat kimia seperti mercury.
” Segera kita ambil langkah karena yang namanya tambang emas tetap berhubungan erat dengan bahan kimia dan ini yang kita tidak inginkan. Olehnya itu, beberapa Dinas terkait di bantu TNI-Polri akan membei edukasi kepada masyarakat, ” pungkasnya.
Terkait hasil rakor, Bupati dua periode itu mengakui, dalam rakor banyak yang dibahas termasuk penertiban dan pencegahan masuknya zat kimia di negeri tamilouw serta dampak-dampak lain yang ditimbulkan dari eksploitasi tambang emas pohon batu di Negeri Tamilouw.
” Untuk rencana aksinya, kita akan buat tiga pos terpadu dibantu TNI-Polri selain itu akan mengedukasi masyatakat tamilouw terhadap dampak kerusakan lingkungan maupun penggunaan zat kimia melalui pemutran film pendek maupun baliho serta himbauan, ” ucap Tuasikal.
Terkait tindaklanjut lokasi pohon batu di negeri tamilouw yang kini menjadi tambang rakyat tersebut, Pemerintah Kabupaten Maluku Tegah masih menunggu arah kebijakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM mengingat masalah pertambangan kini menjadi kewenangan pemerintah pusat.