Dalam upaya meningkatkan kwalitas pendidikan, pihak sekolah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Di SMA Negeri 5 Ambon pihak sekolah telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Australia mengirimkan siswa dan guru berprestasi melakukan studibanding.Hasil yang didapat kedua dari studibanding di dua lembaga tersebut akan diterapkan di sekolah masing- masing Ungkap Kepala Humas SMA Negeri 5 Ambon Junus Istia S,Pd kepada Suara Ekspresi di Aula SMA 5 Ambon Senin (22/4)
Menurut Istia, studi banding antar SMA Negeri 5 Ambon dengan sekolah Kormilda Koiltts salah satu sekolah terfavorit Darwin Australia tersebut telah dilaksanakan sudah sejak lama yakni dari tahun 1993 dan penandatanganani MOU tahun 1996 lalu bersamaan dengan kerjasama Darwin- Ambon. Kata Istia, tujuan studi banding ini untuk meningkatkan kwalitas mutu pendidikan, yang mana pertama untuk pengenalan masing – masing sekolah dan daerah karena kita tahu ada perbedaan budaya dan kita sering melakukan shering untuk bagaimana perubahan- perubahan . “ Saat ini SMA Negeri 5 Ambon telah mengalami perubahan yang cukup luar biasa,”Ujar Istia Selain pendampingan pemerintah juga inisiatif kepala sekolah untuk bekerjasama seperti itu, bila ada masukan- masukan yang kita terima tiap kali guru dari Australia dengan membawa program yang sanggup kita laksakan demi melakukan perubahan -perubahan akan kita lakukan. “ Tahun ini kita telah menyeleksi siswa dan guru untuk program studibanding di Australia dan ada beberapa kriteria siswa maupun guru yang harus mewakili SMA 5, diantaranya bukan saja menguasai akademik misalnya cakap berbicara bahasa Inggris, punya karakter yang baik dengan pengalaman mengenali sejarah budaya Maluku dengan baik, sedangkan kemampuan Non Akademik diantaranya punya kemampuan menyanyi , menari dan ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki, yang paling dibutuhkan sekali adalah mengenal, memahami dan mengetahui budaya Ambon”, Tutur Istia Menyinggung tentang pelaksanaan Ujian Nasional yang baru saja dilaksanakan, SMA Negeri 5 Ambon telah melaksanakan Ujian Nasional dengan aman dan tertib berkat kerjasama guru orangtua dan siswa dan secara akademik pihak sekolah telah menyiapkan mental siswa sejak awal yakni melakukan pemantapan – pemantapan dengan analisa materi dari kelas I hingga kelas III masing – masing beberapa persen, selain itu juga pihak sekolah telah melaksanakan tryout artinya ada ujian percobaan yang dilakukan tiga tahap dan hasil ujian percobaan itu dengan nilai baik, ujarnya . Mengenai tingkat kesulitan Ujian Nasional Paket 20 dibanding 5 paket ujian tahun Lalu, Istia menjelaskan tentunya 20 paket dan 5 paket itu sangat berbeda dan justru telah diantisipasi sejak awal sehingga siswa tidak mengalami kesulitan karena dari pihak sekolah sendiri telah mempersiapkan kwalitas anak itu sendiri sehingga siswa melaksanakan ujian dengan aman. Selain itu upaya dari pihak sekolah bekerjasama dengan pemerintah Kota Ambon dalam hal ini dinas pendidikan adalah untuk bagaimana mempersiapkan anak- anak dan ternyata anak anak bekerja dengan baik ungkap Istia. Disinggung mengenai fasilitas belajar mengajar disekolah Istia menjelaskan “Walaupun gedung sekolah agak tua tetapi fasilitas belajar tidak beda dengan SMA lain di Kota Ambon dan memiliki fasilitas belajar yang cukup misalnya ada perpustakaan Laboratorium fisika,Biologi,kimia dan resentatif untuk kebutuhan belajar anak”. Sedangkan untuk tenaga guru ditambahkan Istia memang dianggap masih kurang, karena ada guru mata pelajaran menggunakan tenaga guru honor seperti guru Bahasa Jerman . “Dulunya memang ada dua orang guru bahasa jerman yang mengajar tetapi satunya telah dipindahkan ketempat lain jadi kita hanya satu guru bahasa Jerman sedangkan siswa kita berjumlah 886 siswa tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada, begitupun guru bahasa Ingris menggunakan tenaga guru honor,” Ungkap Istia SE – 25