MASOHI, EKSPRESIMALUKU.com,- Jebolnya tanggul penahan air di desa lopimulyo, seram utara, Maluku Tengah tidak sampai merugikan petani. Pasalnya setelah air surut, petani kemudian lakukan panen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, Arsyad Slamat yang ditemui diruang kerjanya, Rabu, 20/03/2024.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejumlah kawasan di seram utara, mengakibatkan banjir yang kemudian menggenangi pemukiman dan lahan pertanian milik warga.
“Hujan yang mengakibatkan terjangan air cukup deras membuat tanggul rusak dan jebol dan masuk meluap hingga ke lahan persawahan dengan luas sekitar 25 hektar terendam air,”Ungkapnya.
Slamat juga menyebut tidak ada kerugian fatal yang dialami petani, pasalnya, musibah yang terjadi sehari sebelum petani lakukan panen, sehingga saat air surut, petani kemudian melakukan panen padi.
“Tidak ada kerugian fatal yang terjadi bagi petani kita desa lopimulyo karena setelah air di lokasi persawahan surut, petani kemudian secara bersama-sama melakukan panen padi.”tambahnya.
Slamat menambahkan untuk tanggul jebol di lopimulyo sudah ditangani atau ditutup oleh dinas terkait. Namun untuk tanggul wailoping belum tertutup maksimal.
“Tanggul jebol untuk lopimulyo sudah teratasi dan ditutup guna menghindari kemungkinan yang tidak kita inginkan. Namun untuk tanggul wailoping belum ditutup lantaran masih menunggu tindak lanjut dari balai wilayah sungai dan BPBD setempat. Semoga masalah ini cepat ditangani dengan baik,”harapnya.