Hanafi Holle
Laporan: redaksi
BANDA ACEH,EKSPRESIMALUKU.com – Sofhia Latifa dan Syafrizan Ruslan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menyabet medali emas pada lomba karya inovasi mahasiswa di ajang Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (Pionir) VIII di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Karya mahasiswa IAIN Ambon ini menyajikan pemanfaatan limbah sagu sebagai bahan pembuatan produk bioetanol, pupuk organik, dan biopsorben. Pengumuman juara karya inovasi mahasiswa tersebut diumumkan di Aula Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Jumat (28/4) sore.
Sofhia dan Syafrizan melatarbelakangi inovasinya dari persoalan pencemaran lingkungan limbah ampas sagu yang mengotori aliran sungai di salah satu desa di Ambon. Inovasi yang mereka kerjakan kemudian dimanfaatkan para petani di desanya.
Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, termasuk sagu di Ambon. Selain sagu, tumbuhan ini potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete).
Karya inovasi mahasiswa IAIN Ambon tersebut menyingkirkan dua karya inovasi lain dari UIN Ar-Raniry, UIN Syarif Hidayatullah, dan UIN Alaudin Makassar.
Sementara itu, Nisfu Dilla dari UIN Ar-Raniry yang meraih medali perak menampilkan karya inovasi media peraga pencemaran lingkungan dalam hal mempermudah murid untuk mengakses dan mengajari bagaimana cara mencintai lingkungan.
Karya menarik lainnya yang harus puas mendapat juara III diraih Romi Irawan dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Romi menampilkan aplikasi “Taylt” berbasis chattingan yang dapat mempermudah masyarakat menggali informasi pendidikan. Sementara itu juara harapan diraih oleh Yandi Cahyadi dari UIN Alauddin Makassar.
Memet
