PIRU,EKSPRESIMALUKU.com – Pulau Kasa namanya. Destinasi wisata yang satu ini baru dipoles sejak tahun 2004 atau satu tahun setelah Kabupaten Seram Bagian Barat mekar menjadi kabupaten sendiri, setelah resmi lepas dari Kabupaten induk, Maluku Tengah.
Minimnya anggaran daerah jadi penyebab utama terhambatnya pengembangan di Pulau Kasa yang belum maksimal. Saat ini baru dibangun satu pelabuhan, jalan setapak sejauh 800 meter, dua sumur air bersih serta tiga vila yang masing-masing terdapat empat kamar.
Pemkab SBB 2016, telah menganggarkan sekitar Rp 6 miliar, untuk membangun infrastruktur kepariwisataan di pulau kasa, dengan menambah vila, jalan setapak, dan membangun satu hotel terapung. Pembangunan akan mulai dikerjakan paling lama pertengahan tahun ini.
Bupati Seram Bagian Barat Jacobus Puttileihalat mengatakan, tantangan pengembangan wisata di Pulau Kasa adalah akses transportasi. Belum ada angkutan reguler dari Pulau Ambon atau dari Pulau Seram menuju Pulau Kasa.
“ Ke depan, Pemkab Seram Bagian Barat akan bekerja sama dengan pengelola kapal penumpang yang melayari rute Ambon-Seram Bagian Barat. Nantinya, Kapal penumpang diminta singgah di Pulau Kasa untuk melayani kebutuhan wisatawan “ Katanya.
Pembangunan infrastuktur di Pulau Kasa diperkirakan bisa rampung paling lama akhir tahun 2017. Pemkab SBB menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara bisa mencapai 1.000 orang pada tahun berikutnya. Pulau Kasa bakal menjadi pilihan karena letaknya lebih dekat dengan Ambon.
Pulau Kassa berada di Kabupaten Seram Bagian Barat terkenal dengan pasir putih dan habitat maleo. Pulau seluas 53 ha itu menawarkan pesona bawah laut untuk para penyelam. Kassa berjarak sekitar 38,82 km (21 mil laut) dari Kota Ambon. (EM-AS)