Laporan: Fatah
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Pasangan Suami Istri (pasutri) di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, yang dinyatakan positif virus berdasarkan hasil Rapid Test Covid-19, ternyata juga menular ke salah satu anak mereka.
Pasutri yang terkonfirmasi positif virus lewat Rapid Test di Saparua itu punya 3 anak. Sebelum dijemput tim Gugus Provinsi, Minggu, 05/04/2020, ketiga anak dari pasutri itu juga diambil sampel darah untuk diuji lewat rapid test dan hasilnya dua negatif satu positif.
Sehingga dari hasil sementara, tiga warga Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah itu dinyatakan positif virus, berdasarkan hasil rapid tes, yang tingkat keakuratannya 80 persen mengarah ke Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kabupaten Maluku Tengah, Tuasikal Abua, juga membenarkan informasi bahwa tiga warganya dari Saparua itu positif virus berdasar hasil Rapid Test Covid-19.
“3 orang yang dirapid tes Covid-19 itu positif virus,” ujar Abua kepada Media di Baileo Soekarno, usai membuka Musrenbang Kabupaten yang dilakukan secara Online, Senin, 06/04/2020.
Meski begitu, Abua tidak gegabah menyebut mereka seratus persen terpapar Covid-19, karena sampel mereka harus diuji lewat metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Jakarta.
PCR diklaim lebih akurat untuk melakukan pemeriksaan Coronavirus atau COVID-19 tersebut.
“Untuk memastikan ketiga orang tersebut benar-benar positif Covid-19, maka hasil mereka Kita tunggu dari Jakarta. Itulah akan menenentukan apakah mereka betul-betul positif atau tidak,” jelas Abua.
Meski ketiga warga Haria belum dinyatakan seratus persen terpapar Covid-19, Abua yang juga Bupati Maluku Tengah itu, sudah memerintahkan jajaranya di Saparua untuk memastikan riwayat kontak orang itu dengan pihak lain usai pulang dari Sulawesi Tenggara pada 21 Maret 2020 lalu.
“Kita sudah perintahkan kepada Dinas Kesehatan, RS Saparua, maupun Puskesmas, yang ada di sana, segera untuk identifikasi atau menghubungi orang positif itu, selama ini mereka berhubungan dengan siapa. Nanti kalau kita tahu mereka berhubungan dengan pihak lain, maka mereka juga kita lakukan rapid test Covid-19, supaya kita penanggulangan secara awal ,” tandas Abua.
Bupati dua periode itu juga berharap masyarakat tidak perlu panik namun tetap mawas diri.
“Kepada masyarakat tidak perlu risau atau panik. Karena mereka ini (Positif), sebenarnya sudah 15 hari di Saparua (setelah dari Sultra). Artinya, mereka punya ketahanan tubuh juga kuat. Sehingga pengalaman yang warga bekasi di Ambon, walaupun positif, namun karena ketahanan tubuh kuat, dia sembuh. Lalu orang yang berhubungan dengan pasien bekasi itu juga semua negatif,” Tambahnya.