HUAMUAL,EKSPRESIMALUKU.com – Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja bekerjasama Community Resilience and Economi Development (CaRED), lakukan pelatihan Terasering yang dihadiri unsur masyarakat dan siswa SMA Talaga, bertempat diruang Puskesmas Dusun Talaga, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Minggu, 02/10/2016.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari tersebut mengusung tema Penerapan Bioengineering dan Sipil Teknis untuk penanganan lahan rawan longsor. Pasalnya, lahan perkebunan warga di Dusun Talaga, Huamual pada umumnya berada dikemiringan yang sangat curam.
“ Sebagian besar lahan perkebunan di Huamual miliki kemiringan yang sangat curam dan rawan terhadap longsor. Tujuan pelatihan ini juga dilakukan agar masyarakat disini mampu untuk menanami lahan rawan longsor serta menyiapkan diri sebelum terjadi longsor sebab daerah ini sering terjadi longsor “, Ungkap Ambar Kusumandari kepada EKSPRESIMALUKU.com
Dijelaskan, salah satu cara untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor adalah memasang Cocomesh yang merupakan jarring dari sabut kelapa karena memiliki sifat yang alami. Sehingga tidak merusak lingkungan dan bahan bakunya dapat ditemukan di daerah ini.
Ketika disinggung soal pemukiman warga di Huamual, staf pengajar UGM pada fakultas kehutanan tersebut, menjelaskan, pada umumnya daerah tempat tinggal warga merupakan pertemuan aliran air.
“ Pemukiman warga disini cukup membahayakan. Sehingga, kalau terjadi curah hujan yang cukup tinggi akan menyebabkan banjir yang pastinya menyapu pemukiman warga seperti di Dusun Nasiri beberapa waktu yang lalu “, Ingatnya.
Sementara itu ketua Tim UGM. Ir. Adam Pamudji Rahardjo, M.Sc., Ph.D. menjelaskan, semua program yang dijalankan oleh UGM di Kecamatan Huamual akan ditindak lanjuti dan kedepan UGM akan mengirimkan mahasiswa KKN. Sehingga, semua Program yang diinginkan masyarakat bisa berjalan lewat mahasiswa UGM.
Ditempat yang sama, Bambang Kanunu, salah satu peserta pelatihan mengakui, pelatihan ini sangat bermanfaat khususnya bagi para petani di Huamualyang notabene adalah petani Tradisional yang tidak mengetahui cara pengolahan lahan secara benar. Akibatnya, terjadi longsor dimana-mana dan membawa kerugian yang sangat besar. Jelas Bambang.
Dengan kehadiran UGM, masyarakat Huamual dapat mengetahui sejumlah ilmu pengetahuan dengan menggunakan terasering pada lahan yang curam serta dapat dipakai untuk bercocok tanam dan untuk pertama kalinya UGM melakukanya di Kecamatan Huamual.
Warga terlihat sangat senang dan antusias dalam menerima materi pelatihan tentang persyaratan pokok untuk rumah sederhana agar lebih aman menghadapi gempa bumi yang disampaikan oleh para pemateri. Mereka adalah Dr.Ir.Ambar Kusumandari, M.E.S Diah Permatasari S.Hut, Feny Endah dari Fakultas Kehutanan UGM dan Ashar Saputra dari Fakultas Teknik UGM. (EM-Aswad).