Laporan:Ekspresi Maluku
SERUTKOBI,EKSPRESIMALUKU.com – Dalam sebulan terjadi beberapa kali hujan dan mengakibatkan banjir di dataran Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.
Banjir tersebut membuat padi di ratusan hektar sawah yang tengah dalam masah panen terendam.
Akibatnya, para petani terancam gagal panen karena banjir telah menutupi ratusan hektar sawah.
Seperti yang saat ini terjadi di Negeri Wailoping. Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini ratusan hektar sawah di Negeri tersebut terendam banjir.
Situasi itu membuat para petani harus menadah nasib, karena padi yang rencana akan dipanen sudah terendam banjir.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian, Kecamatan Seram Utara Kobi Maryono, yang berhasil dihubungi mengatakan, banjir yang menutupi persawahan sudah terjadi dua kali dalam sebulan.
“ Ia benar, banjir telah menutupi ratusan hektar sawah di Wailoping. Padahal para petani rencana mau panen beras,” Ujar Maryono, Rabu, 01/04/2020.
Dia menjelaskan, kejadian banjir yang menutupi persawahaan bukan baru pertama, namun sudah terjadi berulang kali.
“ Jumlah sawah terendam banjir Itu kan variasi. kalau parahnya terjadi di 100 hektar sawah beberapa waktu lalu dan ini dua kali dalam sebulan . Tadi banjir lagi, yang terparah itu 25 hektar. Setiap banjir selalu sawah tergenang,” Jelasnya.
Dikatakan, banjir terjadi karena meluapnya air dari dalam sungai yang disebabkan adanya penyempitan di dalam sungai.
Penyempitan itu dimulai dari arah jembatan ke hilir sekitar 800 meter, sehingga selalu ada banjir kala hujan terjadi.
“ Dari jembatan ke arah hilir itu sekitar 800 meter terjadi penyempitan dan pendangkalan di aliran sungai. Itu yang sebabkan sungai meluap dan banjir merambah ke ratusan hektar sawah,” Urai Maryono.
Anggota DPRD Maluku Tengah, dari Dapil II Seram Utara, Hasan Alkatiri, meminta Pemda tidak diam terhadap masalah yang saat ini tengah dihadapi petani.
“ Petani terancam gagal panen, akibat banjir. Harus ada langkah kongkrit dari Pemda Maluku Tengah “, Tegas Politisi Partai Golkar itu.
Dia berharap, ada langkah preventif dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi untuk melakukan normalisasi sungai di Seram Utara Timur Kobi. Terutama sungai-sungai yang berdekatan dengan area persawahan maupun permukiman warga. (*)