Laporan: Memet
Ambon-EKSPRESIMALUKU,com_ Proses tender pembangunan gedung Audotorium kampus hijau IAIN Ambon harus di evaluasi. Pasalnya perusahaan yang menang proses tender adalah perusahaan yang bermasalah.
Hal tersebut disanpaikan, Ketua Lembaga Penyuluhan Hukum Nahdatul Ulama (LPBHNU), Provinsi maluku Samra SH, Kepada Ekspresimaluku.com. Rabu, 21/04/2021.
Samra mengatakan, kebermasalahan perusahaan dikarenakan karena hampir semua gedung yang pernah di bangun nyaris Roboh, akibat kontruksi bangunanya yang tidak sesuai dengan standard pembangunan indonesia, hingga PT. CITRA CIPTA PRIMA perusahaan yg dulunya Membangun beberapa gedung di kampus IAIN Ambon dinilai tidak pantas menang tender. Katanya
Lanjut Samra, diribya Mendesak Rektor IAIN Ambon,untuk segera melakukan evaluasi ulang terhadap Panitia Lelang. Karena diduga ada permainan 86 dalam meloloskan PT. CITRA CIPTA PRIMA sebagai pemenang tender.
Padahal Perusahaan tersebut telah terbukti gagal dalam pembangunan beberapan Gedung di IAIN Ambon beberapa tahun lalu
“Diduga Ada Permainan, LPBHNU Desak Evaluasi Panitia Tender Auditoriun IAIN Ambon”
Kepada wartawan, Ketua LBPHNU, Samra SH menjelaskan, dengan meloloskan PT. Citra Cipta Prima sebagai pemenang lelang tender terindikasi ada permainan.
Menurutnya ada aroma tidak sadap dalam proses pelelangan tersebut, pasalnya beberapa Gedung kampus IAIN Ambon yang dibangun perusahan tersebut telah ambruk.
,”Seharusnya proyek yang berasal dari Kementerian Agama dikerjakan sesuai procedure yang baik, agar ambruknya beberapa Gedung di Kampus IAIN Ambon yang dibangun Oleh perusahan tersebut tidak lagi terjadi, ‘ujarnya.
Ironisnya, menurut Samra, bagaimana mungkin yang dipaksakan menang adalah perusahan yang pernah melaksanakan pembangunan di STAIN yang mengakibatkan bangunan nyaris rubuh.
Untuk itu LBPHNU akan segera menyurati mentri Agama RI, agar perintahkan Rektor IAIN Ambon untuk meninjau kembali proses lelang yang diduga ada terjadi kongkalikong.
Selain itu LBPHNU juga akan merekomendasikan ke KPK RI untuk melakukan pengusutan apalagi bila memperhatikan proyek pembangunan gedung Auditorium yang terdahulu juga bermasalah, sehingga saat ini Gedung tersebut tidak bisa difungsikan. Pungkasnya