Laporan:Faisal Sombalatu
PULAUBUANO,EKSPRESIMALUKU.com – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, (BPDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kahutanan Pusat melakukan survei hutan mangrove pada beberapa lokasi di Huhua, Pulau Buano. Jumat, 14/08/2020.
Kepala Bidang Perencanaan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pusat, Wiyarta mengatakan, tujuan utama dari program mangrove padat karya ialah melestarikan lingkungan sekitar hutan mangrove.
” Program mangrov padat karya ini memiliki tujuan untuk melestarikan pesisir mangrove. Sehingga ekosistem hayatinya tetap terjaga serta dapat menumbuhkan peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Ini juga dilakukan si seluruh wilayah pesisir mangrove di Indonesia “, Pungkasnya.
Kepada Ekspresi Maluku, Wiyarta menyebutkan, program Mangrove Padat Karya merupakan salah satu instruksi langsung dari Presiden RI, Joko Widodo yang kemudian akan diberlakukan pada daerah mangrove termasuk salah satu wilayah di Pulau Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.
Di Pulau Buano sendiri diagendakan pada beberapa titik yang kosong tanaman mangrove, antaranya areal Dusun Huhua dan areal Lapuan yang diperkirakan sebanyak 5-10 hektar lahan yang akan ditanami anakan mangrove.
” Setelah Kami survei, ternyata area Dusun Huhua ini merupakan salah satu titik penanaman mangrove dan lokasinya sangat strategis. Meski ditolak warga namun untuk mewujudkannya akan Kami koordinasikan sebaik mungkin dengan masyarakat “, Ujarnya.
Salah satu warga Dusun Huhua, Pulau Buano, Rudin Tuhuteru mengapresiasi langkah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memprogramkan mangrove sebagai salah satu program padat karya.
” Kami masyarakat mengapresiasi program ini dengan tujuan utamanya ialah untuk melestarikan hutan mangrove serta keanekaragama hayati yang ada disekitarnya. “, Terang Tuhuteru.
Dalam kunjungan dan survei lapangan tersebut diketahui bahwa lokasi yang akan ditanami mangove bermasalah. Sebab lahan yang akan dijadikan program mangrov padat karya merupakan lahan yang akan dijadikan lapangan sepak bola oleh pemuda setempat.
” Survei telah dilakukan dan menemukan lokasi. Namun, ditolak oleh masyarakat setempat. Dengan alasan bahwa, lokasi tersebut adalah milik pemuda yang kedepannya akan dijadikan sebagai lapangan sepak bola. Untuk sementara Kita akan negosiasi dulu dengan Kepala Pemuda Dusun Huhua. Jika tidak disetuju, Tim survei BP-DAS dapat melihat lokasi yang lainnya “, Tutupnya.