Laporan: Mega Putra Ratya – detikNews
SBB, EKSPRESIMALUKU.com – Program ‘Emas Biru’, yang dipelopori Kodam XVI/Pattimura untuk masyarakat Maluku dan Maluku Utara, terus berkembang pesat. Saat ini, program tersebut dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh kelompok-kelompok nelayan.
“Alhamdulillah program ‘Emas Biru’ Kodam Pattimura sangat membantu masyarakat,” ujar Ketua Kelompok Nelayan Sinar Laut Herman Muzakir di Dusun Pelita Jaya, Seram Bagian Barat, Maluku, saat berbincang dengan
detikcom pekan lalu.
Program ‘Emas Biru’ adalah program pelatihan untuk nelayan. Pelatihannya berupa budidaya ikan dan membuat keramba (tempat ikan).
Herman mengatakan pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Kodam XVI/Pattimura sangat terasa bagi para nelayan. Buktinya, hasil panen mereka bisa meningkat 60-70 persen.
“Sebelumnya tidak ada peningkatan produksi karena kita masih awam ya, belum ada pelatihan-pelatihan. Dengan adanya pelatihan itu peningkatan kita bisa 60-70 persen,” ungkapnya.
Ikan yang dibudidaya bermacam-macam, dari ikan kerapu cantan, kerapu bebek, kakap, hingga bobara. Setiap ikan memiliki masa panen berbeda, tapi rata-rata 5-6 bulan. Harga tiap ikan juga berbeda tiap jenisnya, begitu juga hasil panennya.
Herman mencontohkan saat ini hasil panen budidaya ikan kerapu cantan bisa mencapai 2 ton. Rata-rata ikan dapat dipanen setelah 5-6 bulan. Jika harga pasaran ikan kerapu cantan saat ini Rp 50 ribu per kg, sekali panen Herman bisa mendapatkan penghasilan Rp 100 juta. Sedangkan untuk hasil panen 1 ton ikan kakap dengan harga pasaran Rp 50 ribu per kg, Herman bisa mendapatkan keuntungan Rp 50 juta.
Sementara itu, nelayan Dadi Suryadi mengucapkan terima kasih kepada Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Doni Monardo. Peningkatan hasil panen membuat masyarakat nelayan di Pelita Jaya terbantu secara ekonomi dan kesejahteraan meningkat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Pangdam Mayjen Doni Monardo yang telah membimbing kelompok kami dengan program Emas Biru. Karena itu berhasil meningkatkan produksi budidaya ikan di keramba-keramba ini. Kami sudah rasakan hasilnya,” tuturnya.
Dalam program tersebut, Kodam XVI Pattimura juga melibatkan seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Ari Tomia. Sertu Ari mendampingi nelayan agar hasil budidaya ikan terus meningkat.
“Saya beri contoh membuat keramba. Sekitar 65 persen sudah bekerja sebagai nelayan keramba. Rata-rata mereka sudah berhasil. Program Emas Biru dari Pangdam Pattimura kami terapkan kepada masyarakat,” jelasnya.
Terkait program ‘Emas Biru’, Kodam Pattimura saat ini memiliki 96 kotak jaring apung. Rinciannya, 76 kotak ada di Waiheru dan 20 kotak lainnya tersebar di beberapa desa di Ambon.
Untuk di luar Ambon terdapat 54 kotak yang tersebar di Saparua, Nusa Laut, dan Pulau Seram. Sedangkan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) memiliki 34 kotak jaring. Setiap kotak berukuran 3 x 3 meter dengan jenis ikan yang ada, yakni kakap putih atau baramundi dan ikan kueh atau bubarak serta berbagai jenis kerapu.