Laporan : Ekspresi
Puncak acara Pesta Pendidikan bertajuk ” Berkarya Melintasi Batas ” yang bertujuan pada isu karier ataupun kerja dalam definisi yang lebih luas di gelar di Lapangan Merdeka diantaranya akan ada Deklarasi UN, pameran, Seni dan diskusi publik ini dihadiri Gubernur Maluku Said Assagaff, Sabtu (18/3/2017).
“Dalam puncak acara Pesta pendidikan, diawali dengan Deklarasi UN Jujur oleh Kementrian Dikbud, serta Dinas Dikbud provinsi Maluku. Dengan begitu pendidikan bukan saja beban murid, namun dipikul bersama guru dan orang tua,” Kata Inisiator Pesta Pendidikan, Najelaa Shihab di Ambon.
Kota Ambon adalah Kota ke dua tempat pelaksanaan Pesta Pendidikan setelah digelar di Kota Bandung pada 24 sampai 25 February, 2017 lalu.
“Pesta Pendidikan sudah digelar, pertama di Kota Bandung 24 sampai 25 Februari 2017, dan kota Ambon adalah kota kedua. Akan dilanjutkan di kota Yogjakarta, Makassar dan Jakarta, berlangsung di bulan Mei 2017,” Jelas Najelaa Shihab .
Pesta Pendidikan merupakan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat. Hal itu dikarenakan, keterlibatan masyarakat atau publik dapat memberikan solusi dan aksi nyata, membuka peluang bagi peningkatan akses serta kualitas, dalam pengembangan sistim serta mutu pendidikan yang lebih baik.
“Keterlibatan publik membuka peluang peningkatan serta mengembangkan sistem pendidikan, sehingga ada pemerataan serta peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” ucapnya.
Menurut dia, untuk membentuk karakter serta pengembangan diri, pendidikan tidak hanya diterapkan di ruang kelas, melainkan dimana saja baik di rumah maupun tempat belajar non formal. Sehingga para pelaku pendidikan dapat berkontribusi mempercepat laju pendidikan di Indonesia.
” Karena pendidikan bukan sekedar lulus ujian, tapi mengasah karakter dan kepemimpinan, menumbuhkan hubungan keluarga, mengembangkan diri dan berkontribusi sebagai warga negara, ” ungkapnya.
Pesta Pendidikan diselenggarakan pada 17 sampai 18 Maret.
Hari pertama telah dilaksanakan diskusi dan lokakarya dilaksanakan di tujuh sekolah, yakni SMA Xaverius, SMA 1 Dan 2, SMA PGRI,SMA Kristen YPKPM, SMK 7 dan SDI Al-Fatah Ambon.