LUHU-EKSPRESIMALUKU.com_ Pengukuhan Kepala Desa Luhu, Abdul Gani Kaliky sebagai Raja Negeri pada Negeri Luhu menuai pro dan kontra. Akibat dari pro dan kontra antar masyarakat yang ada berpengaruh pada Prosesi Pengukuhan Raja Adat Negeri Luhu, dan Berujung bentrok dan saling lempar 11/02/2023.
Penolakan Masyarakat dan Tokoh adat Negeri Luhu atas pengukuhan Raja Adat dalam pemilihan serentak tahap lll beberapa waktu lalu berujung anarkis, merasa tidak dihargai dan terkesan mengatur diri sendiri tanpa melalui pranata adat yang sudah ada sejak zaman dahulu menimbulkan gelombang protes dari para pemangku adat, Tokoh Masyarakat, Dan Saniri Negeri/BPD sehingga terjadi bentrok antara massa Pendukung Dan Penolakan Pengukuhan Raja Adat tidak terhindarkan.
Kedua massa pada Negeri yang memiliki jumlah pemilih terbnyak pada kabuputen bertajuk saka mese nusa itu, saling lempar batu tanpa menghiraukan Proses Pengukuhan Raja Adat yang sedang berlangsung.
Kepada Ekspresimaluku.com, Saat di hubungi melalui via Tlp dengan salah satu BPD Negeri dan membenarkan kejadian tersebut.
” iya proses pengukuhan sementara berjalan, masyarakat yang menolak pengukuhan Raja itu sedang mengamuk dan melempari masyarakat yang mendukung pengukuhan Raja adat dengan batu, akhirnya saling lempar tidak terhindarkan.
bahkan Kehadiran Pj. Bupati SBB Bigjen TNI Andi chandra As’aduddin SE.MH, tidak di hiraukan, Padahal Bpk Bupati sudah hadir di Negeri Luhu Hendak mengikuti Prosesi Pengukuhan Raja Adat Namun masih berada di rumah salah satu warga masyarakat”. Ucap BPD yang enggan Namanya di sebut
Prosesi Pengukuhan ini terus berlanjut tanpa kehadiran Tokoh Adat dan Beberapa BPD Negeri Luhu, dan yang mengukuhkan Raja Adat Adalah Kakak Kandung Sang Kepala Desa terpilih yaitu Umar Faisal Kaliky.
Sampai berita ini di turunkan belum di ketahui berapa banyak korban akibat saling lempar yang terjadi di Negeri dengan istilah Negeri Luuhuune itu.