Laporan: Ekspresi Maluku
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Capaian vaksinasi di Kabupaten Maluku Tengah, secara nasional baru diangka 47%, meskipun secara akumulatif berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat jumlah vaksinasi sudah diatas 58 % atau sebanyak 222 ribu jiwa.
Karena itu untuk mengejar heard immunity 70 % sesuai target nasional, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, menggandeng berbagai lembaga untuk menyukseskan capaian vaksinasi dimaksud, minimal hingga akhir Januari 2022.
Bupati Malukui Tengah Tuasikal Abua kepada Ekspresi Maluku mengatakan, optimistis target 70% tercapai.
“Dari total jumlah penduduk Kabupaten Maluku Tengah, sebanyak 338 ribu jiwa, yang sudah menerima vaksinasi sebanyak 222 lebih orang atau 58 %. Sehingga untuk mencapai target tersebut pemerintah daerah setempat terus mengenjot pemberian vaksinasi kepada masyarakat,” Ungkap Tuasikal di Masohi, 14/01/2022.
Lanjutnya, salah satu langkah yang diambil Pemda Maluku Tengah yakni melibatkan seluruh stakeholder untuk menggelar vaksinasi massal di sejumlah Kecamatan.
Tuasikala menyatakan, vaksin aman untuk membentuk heard immunity, sehingga warga tidak perlu kawatir untuk hadir mendapatkan suntikan vaksin baik yang digelar Pemda bersama lembaga lain maupun di Puskesmas yang ada di seluruh Kecamatan.
“Selain melibatkan stakeholder langka lain yang diambil mengingat masih rendahnya cakupan vaksinasi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah salah satunya menerapkan wajib dokumen vaksin bagi pelaku perjalanan yang akan melakukan perjalanan menggunakan angkutan laut,” Tandas Tuasikal.
Disebutkan, bagi pelaku perjalanan yang tidak memiliki dokumen berupa kartu vaksin minimal satu kali akan langsung oleh vaksinator yang ditempatkan di pelabuhan keberangkatan maupun penyeberangan.
“Upaya percepatan penanganan Covid-19 selain sebagai langkah menuju pemulihan ekonomi, juga untuk mempercepat proses pembejalajaran tatap muka di sekolah,” Tuturnya.
Langkah tegas Bupati Tuasikal Abua ini diambil lantaran capaian vaksinasi di Maluku Tengah yang masih sangat rendah jauh dibawah target yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 70 persen. (*)