Laporan: Fatahila Sia
BITUNG, EKSPRESIMALUKU.com – Dua saudara bertemu. Maluku dan Maluku Utara. Ini bukan soal budaya atau perhelatan politik. Tapi ini soal masa depan kedua propinsi.
Untuk itu, guna pencapaian pembangunan nasional yang bersinergi dan tepat sasaran, Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan, (Musrenbang) tahun 2017.
Musrenbang ini diselenggarakan di atas KM. Dorolonda, mulai Kamis, (06/04/2017). Ini pertama kali di Indonesia.
Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff mengatakan, pelaksanaan Musrenbang bersama antara Provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut) di atas KM. Dorolonda merupakan pelayaran yang memiliki nilai yang strategis.
“Ini merupakan pelayaran historis antara dua provinsi yang memiliki kehidupan budaya bahasa serta ekosistem dan sumber daya alam yang sama sebagai satu kesatuan wilayah kepulauan Maluku”, ujar Assagaff dalam sambutannya.
Kesamaan inilah, sambung Assagaf, membuat dua provinsi ini duduk bermusyawarah dan mensinergikan pembangunan dari berbagai sektor dengan satu tujuan membangun bangsa dan mensejahterakan masyarakat di dua provinsi, bumi pala dan cengkeh ini,” paparnya.
Direncanakan, Musrenbang Provinsi Maluku dan Maluku Utara tahun 2017 berlangsung 3 hari dari tanggal 6 hingga 8 April. Rutenya dari Ambon menyinggahi Bitung dan Ternate.
Dengan membahas sejumlah program termasuk 10 program prioritas di tahun 2018.
10 program prioritas tersebut ialah, Pendidikan, Kesehatan, Perumahan dan pemukiman, Pengembangan Pariwisata, Ketahanan Energi, Pangan, Kemiskinan, Infrastruktur dan Kemaritiman, Pembangunan Wilayah dan Politik, Hukum, Pertahanan Keamanan.