Laporan: Redaksi
TOULON,EKSPRESIMALUKU.COM – Timnas Indonesia U-19 menelan kekalahan 0-1 dari Brasil U-20 di laga pembuka grup C Turnamen Toulon 2017. Kendati demikian, Garuda Muda bermain jauh lebih baik dari Brasil yang sudah memenangi turnamen ini sebanyak sembilan kali, bahkan, gol tunggal Brasil tercipta dari ketidakberuntungan kiper Indonesia, Muhammad Riyandi, saat menepis bola.
Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat tiga, di atas Skotlandia U-20 yang kalah 2-3 dari Republik Ceska U-19. Sementara Brasil di urutan dua di bawa Republik Ceska.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama
Indonesia U-19 memulai laga pembuka grup C Turnamen Toulon 2017 melawan tim kuat, Brasil. Indra Sjafri menerapkan taktik 4-3-3 yang terlihat ofensif di atas kertas, namun dalam aplikasinya bermain dengan taktis.
Secara mengejutkan Indonesia mampu menahan Brasil yang memiliki skill individu di atas rata-rata hingga 30 menit jalannya pertandingan. Brasil mendominasi penguasaan bola, tapi Garuda Muda sukses membuat mereka frustrasi dalam menembus pertahanan.
Indonesia U-19 bermain lebih taktis karena mereka terlihat lebih mengancam ketika melakukan serangan balik. Momen itu terjadi ketika Indonesia merebut bola dari penguasaan lawan, dan melancarkan serangan balik cepat. Apalagi Brasil tak bermain dengan intensitas permainan yang tinggi dan merepotkan Indonesia.
Sayup-sayup terdengar chants “Indonesia, Indonesia” di dalam stadion Marcel Roustan, dan itu memotivasi Indonesia U-19 untuk kian menyulitkan Brasil. Daya juang mereka patut diapresiasi, karena mampu menahan Brasil, terutamanya untuk Rifat Marasabessy. Bocah asal Desa Kailolo Maluku ini bermain sangat baik. Bahkan jadi pemain kunci Timnas U19. Pemain Brazil dibuat kerepotan dengan kecepatan dan teknik Marasabessy.
Sayang bagi Indonesia, pertahanan solid mereka akhirnya tak kuasa menahan serangan bertubi-tubi Brasil dan runtuh di menit 37. Sepakan keras Emerson dari luar kotak penalti mampu ditepis Riyandi, tapi, bola rebound langsung disambar oleh Gabriel Novaes ke dalam gawang Indonesia. 1-0 Brasil unggul.
Hanya 40 menit waktu normal yang diberikan di paruh pertama ini dengan tambahan waktu semenit, tak ada lagi gol yang tercipta, Indonesia tertinggal 0-1 dari Brasil via gol Novaes.
Indonesia sedianya tidak bermain buruk di babak pertama ini, hanya, ketika mereka membangun serangan masih cenderung terburu-buru hingga bola kerap kandas di kaki pemain Brasil. Bukti itu bisa terlihat dengan tidak adanya tendangan tepat sasaran yang dilakukan Indonesia ke gawang Brasil.
Babak Kedua
Dua pergantian pemain langsung dilakukan pelatih Brasil, Rogerio Micale di awal babak kedua, dengan menarik keluar Kazu dan pencetak gol mereka, Novaes, untuk digantikan dengan Igor Gomes dan Juninho. Masuknya Juninho memberi warna baru di permainan Brasil, sebab, ia memiliki kecepatan yang berpotensi merepotkan lini belakang Indonesia. Tipikal bermainnya berbeda dengan Novaes yang lebih seperti target man.
Pendekatan bermain Indonesia tidak jauh berbeda dari yang mereka perlihatkan di babak pertama. Pertahanan solid dengan memberi tekanan kepada pemain Brasil terus berlanjut. Pun demikian saat menyerang. Indonesia membangun serangan dengan perlahan, rapih, hingga sebuah momen emas tercipta di menit 50.
Pola serangan dengan kombinasi operan bola pendek diperagakan Indonesia, ciri khas bermain ini sudah lekat dengan gaya bermain coach Indra, dan nyaris berbuah gol di menit 50 ketika Witan Sulaeman merangsek dari lini kedua. Ia sudah melewati lini belakang dan menendang bola ke gawang Phelipe, sayang, tendangannya masih membentur mistar gawang.
Pasca momen itu, Indonesia kian percaya diri membangun serangan dan bermain dengan determinasi tinggi. Indra tak kenal lelah memberi instruksi di area teknik, sementara Micale hanya terdiam melihat timnya kesulitan menghadapi permainan cepat Indonesia.
Belum ada gol yang kembali tercipta di babak kedua ini, Indra pun mengganti dua pemainnya di menit 62. Muhammad Iqbal dan Feby Eka Putra keluar, mereka digantikan dengan Resky Fandi Witriawan dan Adha Nurrokhim.
Pemain Indonesia jatuh bangun menghadapi Brasil yang terlihat kewalahan menghadapi mereka. Dua pemain sampai cedera dan harus diganti, mereka adalah Feby dan Witan Sulaeman. Menit menunjukkan angka 75, lima menit waktu tersisa bagi Indonesia untuk terhindar dari kekalahan alias menyamakan kedudukan dan mencetak gol.
Tiga menit tambahan waktu diberikan ofisial pertandingan di penghujung pertandingan, tak ada lagi gol yang tercipta, Brasil menang 1-0, tapi, ‘angkat topi’ untuk permainan Rachmat Irianto dan kawan-kawan.
Susunan Pemain:
Timnas Indonesia U-19 (4-3-3): Muhammad Riyandi; Muhammad Rifad Marasabessy, Rachmat Irianto (c), Nurdhidayat Haji Haris, Firza Andika; Muhammad Iqbal (Resky Fandi Witriawan 59′), Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, Witan Sulaeman (Teuku Fadhil 73′); Egy Maulana Vikri, Feby Eka Putra (Adha Nurrokhim 61′), Hanis Saghara Putra
Pelatih: Indra Sjafri
Timnas Brasil U-20 (4-2-3-1): Phelipe; Emerson, Walce, G. Oliveira, Michael Rangel; Kazu (Igor Gomes 46), Vinicius Costa, Fabricio Oya (Pablo Pardal 66′), Paulo Vitor (Juliano Fabro 70′), Marcos “Marquinhos” Cipriano; Gabriel Novaes (Juninho 46′)
Pelatih: Rogerio Micale