Laporan:Indah Sari Ibrahim
PIRU,EKSPRESIMALUKU.com – Tidak hanya menjadi tempat memperbaiki diri, Lapas Kelas 2B Piru juga menjadi tempat menambah ilmu bagi para warga binaannya.
Sehari-hari, para warga lapas melakukan berbagai kegiatan yakni, membaca, beternak ikan, berkebun, maupun membuat beragam kerajinan tangan.
“ Mama sudah delapan bulan di sini “. Jawab Ibu Sisil, salah satu warga binaan yang sedang mengayam kerajinan tangan diruang aula yang menjadi pusat para warga binaan berekspresi “, Sabtu, 30/11/2019.
Kepada Ekspresi Maluku, Ibu Sisil mengaku, aktivitas keseharian yang dilakukan mengisi kekosongan waktu dengan membuat kerajinan tangan berupa anyaman kipas dari bambu bersama para warga binaan wanita lainnya.
” Selain membuat kipas dari bambu, ada juga yang membuat kerajinan lainnya dari kertas koran. Seperti kotak tisu, tempat pulpen dan lain sebagainya. Kami menjadi tahu menganyam lantaran selalu ikut pelatihan di dalam lapas ini “, Tutur Ibu dua anak tersebut.
Benyamin, warga binaan lainnya mengungkapkan, dengan rutin mengikuti pelatian, akan menamba kreativitas dalam membuat kerajinan. Seperti membuat cangkir dan lampu belajar berbahan dasar tempurung kelapa.
” Kalau keluar dari Lapas, Saya akan membuka usha kerajinan yang bermanfaat bagi keluarga “, Ujarnya.
Kehidupan di dalam tembok membuat para nara pidana ini berusaha menjadi individu yang baik dengan melakukan berbagai kegiatan positif. Rasa kekeluargaan tercipta dari berbagai perbedaan.
Hal inilah yang kemudian dibangun Lapas Kelas 2B Piru untuk menciptakan manusia yang berbudi luhur dan berguna bagi keluarga dan masyarakat kelak.