LAPORAN : EKSPRESI MALUKU
PIRU,EKSPRESIMALUKU.com-Produk khas Negeri Tumalehu Barat, Kecamatan Kepulauan Manipa, “Kue Kenari” masuk nominasi dalam pameran pemabangunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam rangka merayakan Hari Ulang tahun Kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa ke 16 yang digelar di Gedung Hatutelu, Desa Piru.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pembinaan dan Promosi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten SBB, Febry Waliulu saat Ekspresi Maluku menyambangi Stand Pameran Disperindag SBB, Selasa (14/1/2020).
Dirinya menyampaikan produk yang dipamerkan kepada masyarakat diajang Hut SBB ke – 16 dari berbagai kecamatan dan desa yang merupakan binaan IKM dari Dinas Deperindag.
Dari Kecamatan Seram Barat, jenis produknya adalah Kue Bagea untuk Kecamatan Kairatu Keripik Singkong dan Kepulauan Manipa, terdapat tart Buah Pala dan Sagu Tumbu, untuk Kue Kenari berasal dari Desa Tumalehu Barat, serta menjadi produk yang diminati pengunjung.
” Untuk Sagu Tumbu Manipa “SaTu” habis terjual juga Kue Kenari sebagai produk dari Bumdes Kapitan Yongkor Negeri Tumalehu Barat saat ini tinggal tersisa beberapa kemasan, karena dari produk Negeri Tumalehu Barat dapat dikatakan kue kenari ini diminati pengunjung,” Ungkap Febry
Sementara itu salah satu pengunjung yang mampir ke lokasi pameran mengungkapkan bahwa dirinya datang mencari “SaTu Manipa” Sagu Tumbu Khas Bumdes Negeri Tumalehu Barat Namun sudah tidak tersedia lagi .
“Yah Padahal kami ingin membeli Sagu Tumbu khas Tumalehu Barat – Manipa, tapi karena sudah tidak habis stoknya mungkin kami akan pesan langsung,”Ujar Azis salah satu peminat ‘SaTu’yang sudah pernah merasakan sensasi buah tangan Bumdes Kapitan Yongkor itu.
Selain itu Kepala Seksi Pembinaan dan Promosi juga berharap kepada seluruh pengusaha – pengusaha binaan dari IKM Dinas Disperindag agar dapat partisipasi.
“Kami berharap seluruh pengusaha di SBB, agar bisa berpartisipasi dengan kami Deperindag agar kita membantu membina mereka serta melegalkan produk mereka baik dalam segi kemasan maupun yang lain” Pinta Waliulu. (DK)
