Laporan:Memet
Piru-EKSPRESIMALUKU, com_ Prakarsa merupakan salah satu mata pelajaran sesui kurikulum yang ada. Mata pelajaran tersebut lebih fokus pada melatih siswa dalam berkreasi sesuai minat dan bakat dalam menciptakan sebuah karya nyata yang berhubungan dengan pengrajin tangan.
Mata Pelajaran Prakarya tersebut, selain menjadi nilai ahir bagi siswa yang ada, juga bertujuan untuk menciptakan life skil dalam dunia usaha dikemudian hari,
” Minimal jika mereka sampai pada pendidikan ahir hanya sebatas SMA, mereka bisa berkreasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sesui minat dan bakat masing masing”
Demikian disampaikan Kepsek SMPN 9 Huamual, Ny. Linda Launuru, S. Pd, saat dikonfirmasi EkspresiMaluku,com, melalui via telepon kemarin. Rabu, 31/03/2021
Launuru, mengatakan, mata pelajaran prakarya, atau disebut juga mata pelajaran muatan lokal, selain menjadi nilai ahir study, juga bermaksut membiasakan mereka dalam menganyam bahan alam menjadi sebuah karya dalam bentuk barang seperti tempat makan pengganti piring, dan juga barang hias lainnya. Katanya
Hal senada juga disampaikan salah satu guru wali kelas, Meity Poceratu,S.Pd, mengatakan, prakarya yang dilakukan siswa, terdiri dari bahan alam, berupa, rotan dan tulang sapu lidi, kemdian di anyam dalam bentuk piring untuk menampung makanan, dan juga anyaman bunga yang bahanya terdiri dari barang bekas. Jelasnya
Dirinya berharap, mestinya bakat dan minat yang dimiliki sisw siswi, harus diperagakan dalam bentuk lomba karya, tujuannya untuk memberikan ransangan bagi siswa dalam berkarya, sesui minat dan bakat mereka, sebab bakat yang mereka miliki dapat membantu mereka dikemudian hari. Harapnya.
” Prakarya siswa yang harusnya disufor oleh pemerintah, sehingga bakat dan minat yang dimiliki para siswa sejagat SBB bisa menjadi modal dan bekal hidup mereka dikehidupan mereka yang akan datang”. ” terang Poceratu