AMBON,EKSPRESIMALUKU.com- Melalui program Generasi Berencana (Genre), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya menekan berbagai persoalan remaja.
Kepala BKKBN Republik Indonesia, Surya Chandra Surapaty yang hadir saat sosialisasi GenRe di SMAN 5 Ambon mengatakan, BKKBN terus mensosialisasikan program Generasi Berencana (GenRe) ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur, bahkan ditargetkan hingga ke tingkat Sekolah Menengah Atas atau SMA.
“Siswa SMA dirasa perlu mendapat sosialisasi program GenRe, pada saat ini berbagai permasalahan remaja khususnya yang terkait dengan kesehatan reproduksi sudah banyak yang melibatkan siswa SMA,” Ujar Surya Chandra, Rabu (22/2/2017)
Karena itu program GenRe diharapkan menghindarkan generasi muda dari berbagai problematika remaja.
“Program GenRe dilaksanakan baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi/akademi, maupun pada lembaga kemasyarakatan serta komunitas-komunitas remaja dalam menyiapkan masa depan remaja yang lebih baik,” Katanya.
Remaja yang dimaksud, tambah dia, adalah penduduk usia 10
hingga 24 tahun yang belum menikah. Dengan program GenRe, BKKBN tambah dia, berharap agar para remaja dapat merencanakan kehidupan berkeluarga yang lebih baik.
“Mereka harus dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam memasuki periode kehidupan berkeluarga serta memberikan pengetahuan kepada mereka tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dan terhindar dari risiko TRIAD kesehatan reproduksi remaja (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS),” Jelasnya.
Menurutnya, tujuan sosialisasi adalah agar para aparat pemerintah, orang tua, tokoh agama/tokoh masyarakat, para pengelola media massa dan terutama para remaja dapat menyadari, bahwa dihadapan para remaja terdapat suatu masalah yang sangat serius.
“Ada tiga masalah besar yang dihadapi oleh para remaja kita saat ini, salah satunya adalah perkawinan di usia dini,” kata Mantan Anggota DPR RI ini.
Data survei demografi kesehatan Indonesia 2012 menunjukkan masih banyak remaja menikah dibawah usia 20 tahun. Selain itu, berbagai data juga menunjukkan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi.
“Misalnya pengetahuan tentang masa subur, hasil survei RPJMN tahun 2012 menunjukkan hanya 20 persen remaja yang tahu dengan benar tentang masa subur”, Ungkapnya .
Sementara itu Kepala Sekolah SMU Negeri 5 Ambon, Sarah Sangadji mengaku bangga lantaran dari 34 SMA/SMK di Kota Ambon, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional memilih SMU Negeri 5 Ambon untuk mensosialisasikan program Generasi Berencana (GenRe).
“Kami sangat bangga lantaran program BKKBN yang dilaksanakan saat ini mempunyai kaitan erat dengan pendidikan yang diterapkan keluarga masing-masing”.(EM-ADN )