Laporan: Ahmad Silehu
MANIPA, EKSPRESIMALUKU.com – Selain menyimpan wisata menarik, Pulau Manipa juga penghasil kelapa dan pala. Sayangnya, kedua tanaman ini belum maksimal diberdayakan.
Jika pun ada, baru diolah sebatas tradisional.
Sebut saja, buah kelapa yang diolah jadi minyak mentah oleh sekelompok ibu rumah tangga, Desa Buano Hatuputih, Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Minyak mentah yang diproduksi adalah minyak kelapa mentah dengan bahannya terdiri dari buah kelapa.
Sebagaimana penuturan Wakil ketua Kelompok Yoro Mate Yela.l, ibu Fatma Tiapon saat ditemui Ekspresimaluku dikediamannya, Selasa, (28/03/2017).
Fatma Menjelaskan, usaha pembuatan minyak kelapa mentah, sudah dua kali dilakukan kelompoknya khususnya bagian pemberdayaan.
Tujuannya, kata Fatma, untuk menciptakan kreatifitas para ibu – ibu didalam dunia usaha dan menghasilkan karya yang bermanfaat. “Ini supaya para ibu tidak bergantung seutuhnya buat para suami,” ujarnya.
Menyangkut bahan yang digunakan dalam memproduksi minyak mentah, lanjut Fatma, kelapa akan diperoleh melalui anggota kelompok yang tidak menentu. Krmudian, kelapa itu akan diparut dengan menggunakan bahan tradisional seperti alat parut kelapa. Setelah itu, diaduk dan diperas dan busa kelapa yang ada akan dimasukan pada sebuah tempat dengan cara membiarkan beberapa jam. Setelah itu santan kelapa yang sudah terendam itu, akan diangkut dan disedup menggunakan botol. Didalamnya berisikan batu sebagai pengawet minyak tersebut.
Hal yang sama dikatakan salah satu anggota kelompok Aisyah Warang, memaparkan, dari usaha yang ada, hasilnya akan mengubah santan menjadi minyak kelapa mentah.
“Minyak kelapa mentah yang kami hasilkan sangat bermanfaat bagi pengobatan, seperti penyakit dalam, batuk, demam panas untuk anak dibawah usia dan lain sebagainya”, ungkapnya.
Dari usaha minyak tersebut ternyata para ibu yang terdiri dari 21 anggota itu juga melakukan usaha sirup buah pala, dan juga selei buah pala.
Bahannya terdiri dari kemasan buah palah mentah yang diambil lansung dari pohonnya. Kulitnya dibersihkan lalu direbus. Air hasil rebusan akan dcampur dengan sirup dan kayu manis lalu diaduk sesuai ukuran campuran. Setelah itu dibiarkan beberapa jam lalu diangkat dan dikemas dalam bentuk minuman sirup buah pala. Jadilah sirup buah pala.
Potensi usaha rumahan ini mestinya diberdayakan hingga dijadikan industri kecil sukses. Ini tugas dan tanggungjawab Pemda Maluku dan SBB. Terutama bagian pemberdayaan perempuan.
Bisahkah ??