Laporan:Fatah
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Pasca Kota Ambon diguncang gempa tektonik pada 31 Oktober 2107 lalu, Masyarakat Maluku diresahkan dengan sejumlah isu yang beredar bahwa akan terjadi gempa susulan berskala besar yang menyebabkan gelombang tsunami dasyat.
Tak heran jika isu ini membuat panik dan trauma masyarakat Maluku pasca dilanda gempa dengan skala tertinggi 62 SR namun tidak berpotensi tsunami. Apalagi masyarakat yang mendiami daerah pesisir pantai.
Menanggapi hal itu, Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang beredar di tengah masyarakat. Khususnya bagi masyarakat Maluku Tengah.
“ Kita hargai apa yang ada pada pikiran masyarakat terkait gempa yang kemarin terjadi. Meski demikian, selaku Bupati, Saya himbau untuk masyarakat Maluku Tengah agar tidak perlu percaya terkait isu tsunami. Percayakan kepada BMKG yang akan memberitahu kita tentang situasi terkini “, Ujar Tuasikal Abua kepada wartawan di Masohi, Kamis, 09/11/2017.
Tuasikal juga menghimbau masyarakat yang berdomisili di Kcamatan Lehitu dan Lehitu Barat agar tidak mengungsi ke dataran tinggi meski sudah diberitahu oleh lembaga yang berwenang melaporkan situasi terkini gempa.
“ Soal gempa dan kejadian alam kita serahkan kepada sumber dari BMKG maupun lembaga yang berwenang jangan terjebak dengan isyu dari sumber yang tidak berkompeten,” TerangTuasikal.
Dirinya telah memberikan perintah kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah untuk bertindak cepat dan tanggap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.