AMBON,EKSPRESIMALUKU.com – Kemajuan teknologi dunia maya tak terbendung lagi. Dampak kerusakan mulai dirasakan. Apalagi tanpa aturan hukum yang ketat tentunya dapat merusak moral generasi muda. Menyikapi hal itu, Gerakan Internet Sehat sebaiknya mulai diterapkan sejak dini.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD ) Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Daniel Leatemia, S.Sos, mengajak masyarakat dan khususnya orang tua dapat mengambil perannya mengawasi anak dalam penggunaan internet yang baik.
Menurutnya, semua pihak harus memahami bahwa pada zaman seperti sekarang ini, arus informasi melalui internet berkembang sangat cepat sehingga dalam prosesnya dapat membuat ketergantungan pada seluruh insan pengguna. Bahkan terkadang disalahgunakan untuk hal yang negatif.
“Saat ini penggunaan internet di lembaga pendidikan telah diterapkan untuk mendukung proses belajar siswa yang dikenal dengan nama IT (Informasi dan Teknologi). Namun, kita juga harus mewaspadai dampaknya, “ Terangnya.
Olehnya itu, lanjut Leatemia, kedepan penggunakan IT dapat dilakukan secara positif sebab dari pengalaman selama ini, terkadang banyak informasi yang bersifat negatif banyak berasal dari anak sekolah baik dari usia SMP sampai SMA/SMK.
Usia Sekolah Dasar sekarang, kata Laetemia, sudah menggunakan fasilitas baik berupa handpone yang terakses dengan internet maupun fasilitas lain khususnya kelas 4, 5 dan 6. Kalau kita tidak membentuk jati diri mereka untuk bagaimana menggunakan internet secara baik pada akhirnya akan tercipta generasi yang memanfaatkan IT dengan tidak benar.
“Saya berprinsip bahwa pencegahan harus dimulai awal dari usia sekolah dasar. Ketika Sekolah Dasar sudah tercipta maka kebiasaan itu akan terbawa ke jenjang usia selanjutnya. Sehingga generasi berikut tidak terpengaruh oleh penggunaan IT yang negatif. Kalaupun digunakan hanya untuk sebagai proses belajar ,” harap Leatemia.
Lanjutnya, proses pancegahan sudah terjadi. Setiap anak yang memegang hp ketika masuk kelas mengikuti proses belajar mengajar, semua Hp tidak dinonaktifkan dan dikumpulkan oleh guru. Bukan berarti ingin menghambat komunikasi antara siswa/siswi dengan orang tua mereka. Akan tetapi sekolah harus menjaga agar tingkat kedisiplinan siswa terkait dengan komunikasi itu harus baik dan pada tempatnya.
“Ini berlaku di seluruh sekolah dan kami sudah anjurkan saat pertemuan dengan kepala sekolah maupun dewan guru bahwa proses rehabilitasi mental sejak dini itu penting dan berawal dari usia SD. Kelak mereka menjadi pilar dalam membentuk karakter mereka,” tandasnya.
Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mewujudkan aktifitas internet yang sehat. Anak adalah kebanyakan korban dari kejahatan internet, dampak buruk dari internet ini sendiri bisa merubah psikologis anak. (EM – Fatah).