AMBON,EKSPRESIMALUKU.com – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Hasbollah Toisutta mengatakan, jika pihak IAIN Ambon siap melakukan presentasi terkait kelayakan pengalihan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon atau UIN Imam Rizali Ambon.
Kesanggupan ini disampaikan Toisuta usai mengukuhkan 514 serjana dan 14 mahasiswa pasca sarjana di Gedung Olahraga (GOR) IAIN Ambon pada Sabtu (13/6/2015).
“Kami dari IAIN Ambon sendiri telah mengajukan proposal pengalihan status ke Kementerian Agama RI, dan sekaligus kami juga sudah siap untuk melakukan presentasi terkait kelayakan yang dimiliki oleh IAIN Ambon agar secepatnya dilakukan pengalihan status menjadi UIN Ambon,” Kata Toisuta kepada wartawan.
Dijelaskan, pengalihan status dari IAIN Ambon ke UIN sebagai satu angin baik bagi warga Maluku, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, keterbukaan UIN usai dialihkan lebih pada umum, pasalnya hal ini sejalan dengan filosofi pendidikan itu tidak terbatas, dan tidak mengenal suku, bangsa, agama dan lainnya. “Kita pasti welcome ke semua orang, tidak ada yang membedakan agama, suku, bangsa, dan apapun itu. UIN Ambon akan membuka pintu kepada siapapun yang mau melanjutkan pendidikan di sini, karena dengan adanya pengalihan status ini, menjadi angin segar dan kabar gembira bagi masyarakat Maluku untuk tidak lagi keluar daerah mencari kampus yang baik, di Maluku ada Universitas Pattimura, UIN Ambon, Universitas Darussalam, UKIM, IAKN dan lainnya,” Jelasnya.
Diungkapkan, Sumatera dan Jawa memiliki enam Universitas Islam Negeri, sedangkan Indonesia Timur hanya memiliki satu Universitas Islam Negeri, olehnya itu, dengan kesempatan ini, IAIN Ambon terus mengusulkan pengalihan status, guna membantu masyarakat Maluku untuk mengenyam pendidikan secara murah dan dekat.
“Kalau IAIN Ambon dialih statuskan menjadi UIN, otomatis menjadi satu langkah baik membantu masyarakat Maluku agar tidak lagi jauh-jauh ke daerah lain untuk melanjutkan studi, karena di Maluku sendiri sudah ada Universitas terbaik yang memiliki tingkatan sama dengan yang ada di Pulau Jawa dan lainnya di Indonesia,”Ungkap Hasbollah.
Kampus-kampus di Indonesia akan kelihatan hidup jika iklim-iklim akademik itu dihidupkan, misalkan diskusi, seminar, kajian, dan workshop. IAIN Ambon sendiri telah menyiapkan berbagai persiapan untuk terus memperjuangkan pengalihan status IAIN Ambon menjadi UIN Imam Rijali atau UIN Ambon. “Guna menghidupkan kampus, maka perlu kita melakukan diskusi-diskusi kecil, kajian, dialog, seminar dan workshop, agar ilmu yang kita dapatkan itu terus dihidupkan,” Ujar penulis buku Baileoku Runtuh itu. (Ato-han)
Hendrik Lewerissa hadiri Syukuran Alimudin Kolatlena
AMBON-EKSPRESIMALUKU.com_Acara syukuran atas di lantik-nya F. Alimudin Kolatlena S.sos sebagai anggota DPR RI pada tanggal 1 Oktober 2024, di rayakan dengan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Hal tersebut…