Laporan: M. Hanafi Holle
JAKARTA, EKSPRESIMALUKU.Com – Syukur Alhamdulillah. Rapat terbatas Presiden dan wakil Presiden menghadiahi Maluku 11 program prioritas.
Selain dua pucuk pimpinan negara. Ratas juga dihadiri Kepala BKPM, sejumlah menteri dan sekertaris kabinet.
Ke-11 program prioritas itu disampaikan dihadapan gubernur Maluku, Said Assagaf dan kepala Bappeda, Antonius Sihaloho serta sekda Maluku, Hamin bin Tahir. Rapat berlangsung di istana negara, Selasa (21/2/2017).
“Dari 11 program prioritas, 6 program sudah dibahas pada tingkat kementerian dan sudah disetujui,” ujar disampaikan Kepala Bagian Humas Pemerintah Provinsi Maluku, Bobby Palapia.
Enam program yang sudah dinyatakan oke alias disetujui tersebut, menurut Palapia, yakni Program Trans Maluku yang sudah oke dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan. Lalu, Program Pengembangan Dok Wayame yang sudah disetujui Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
“Program lainnya yang juga sudah disetujui antara lain, Pelabuhan Ekspor Tulehu – Waai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembangunan Sektor Perikanan juga oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembangunan Bendungan Waeapo di Pulau Buru, sudah oke dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Yang berikut, Pembangunan Bandara Banda oleh Kementerian Perhubungan,” papar Palapia.
Sedangkan lima program lainnya yang ikut dibahas pada Ratas tersebut, lanjut Palapia, yakni Rumah Sakit Umum Pusat. “Pembangunan fisiknya sudah disetujui Kementerian Kesehatan mulai tahun 2018,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, ada juga Program Sekolah Tinggi Pelayaran (STP) di Negeri Waraka Kecamatan Teluk Elpaputih Maluku Tengah, yang sudah disetujui Kementerian Perhubungan. Lalu, Institut Teknologi Ambon (ITA), oleh Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Mengenai ITA, Kementerian Dikti setuju dengan pengkajian. Jadi dalam pengkajian itu, selama 2 tahun, ITA sementara bergabung dengan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, sambil memproses pendiriannya,” Ujar Palapia.
Pada sektor perekonomian, Palapia katakan, ada Program Pasar Apung di Kawasan Mardika Ambon, yang sudah disetujui oleh Kementerian Perdagangan. Ada juga Program Pembangunan Proyek Jalan Layang (fly over) di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Batumerah, Kota Ambon, yang akan dikoordinasikan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Sebelumnya, dalam Ratas tadi itu, Gubernur memaparkan melalui slide, terkait capaian, hambatan, kendala dan harapannya, untuk menyelesaikan semuanya di hadapan Presiden, Wapres dan jajaran Menteri, yang lantas ditanggapi Presiden Jokowi dan para Menteri teknis terkait,” pungkas Palapia.