PIRU- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Dr. Ir. Insun Sangadji, M.Si, diduga berkunjung di Kabupaten SBB, beberapa waktu lalu membawa misi tertentu, alias misi terselubung, atau lazim di sebut misi politik. Sabtu, 31/08/2025
Dugaan tersebut, bermunculan saat Sangadji, seusai pertemuan bersama Kepala Kepala SMAN dan SMK sekabupaten SBB, yang berlansung di SMAN 1 SBB, dan menggelar makan siang bersama para guru di Rumah Makan GR Kota Piru.
Seusai makan siang, Sangadji yang notabene seorang Doktor itu dijumpai beberapa Wartawan SBB yang hendak mewawancarai terkait kunjungan tersebut, namun Sangadji dengan nada angkuh dan penuh kesombongan lansung menuju pintu mobil sambil berkata ” Saya tidak mau wawancara” dan bergegas pergi laksana ketakutan akan misi kunjungannya di ketahui awak media.
Dari sikap serta perilaku dari seorang Doktor bahkan Hj itu terhadap beberapa wartawan di SBB, mendapat kritikan keras dari Lembaga Peduli Pers SBB, M.Abdul Kadir saat mengetahui kejadian itu.
A. Kadir yang merupakan salah satu pemuda yang tergabung dalam lembaga peduli Pers di SBB mengatakan, sikap dari seorang Dr. Sangadji, terhadap rekan rekan Pers di SBB, bukanlah sikap yang terpuji, namun sikap yang tidak beretika sebagai seorang kepala Dinas di Provinsi maluku.
Kadir pun membeberkan, sikap sombong seorang Sangadji, dapat berimplikasi pada stabilitas birokrasi pemerintah provinsi maluku yang saat ini di pimpin penjabar Gubernur Sadali le, pasalnya, ulah Sangadji tidak menunjukan sikap dari seorang pemimpin yang diamanahkan untuk melayani serta dilayani.
” Rekan rekan Wartawan kan kerjanya mencari berita, jadi wajarlah ketika bertemu seorang pejabat provinsi dan di minta untuk diwawancarai,? Kenapa yang bersangkutan menghindar, jangan jangan berkunjung di SBB adalah bagian dari misi politik,” Katanya.
Atas kejadian itu, A. Kadir meminta kepada Penjabat Gubernur Maluku, bapak Sadali Le, untuk segera mengevaluasi yang bersangkutan, bila perlu diganti, karena secara tidak lansung sikap Sangadji terhadap rekan rekan pers di SBB sangat mencerminkan sikap arogansi semua OPD provinsi Maluku.
Bukankah seorang pimpinan harus menunjukan sikap yang baik, apalagi berkunjung di Kota Kabupaten yang sudah tentu wilayah bawahan provinsi.
” Jika Pemangku jabatan dengan istilah Kepala Dinas di Provinsi Maluku diangkat dengan misi dan visi tertentu, maka secara tidak lansung, pemerintahan yang dipimpin Murad Ismail dan Barnabas Orno dinilai telah mencederai Demokrasi di Maluku,” Bebernya.
Demi menjaga tendensi politik Pilkada terutama pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, yang dimana MI, juga merupakan salah satu pasangan calon, maka PJ gubernur Maluku, harus bertindak cepat atas apa yang telah dilakukan Sangadji saat berkunjung di SBB bulan kemarin.