Oleh: Idigam Walalayo
Suara anak negeri
Dari itu pada kata menjadi kapata
pesan para petua kepada anak
Luas tak seluas garis khatulistiwa
Parang tidak lagi bernyanyi pada dahan
Sementara filosofi pohon telah patah
Masih saja tentang ini, tentang itu
Dari sempat waktu, Terektor telah bernyanyi
Melodi Sensor tiada hetinya
Suara anak negeri menjadi bisu
Kasuari mengintai menjadi batas
Pandangan Elang sirna
Kakatua tidak lagi mendapat pohon
Suara Maleo, Nuri
Telah punah
Serakah kapitalis menjadi-jadi
Sungai kering
Kubangan kering
Daun merindu embun
Hilang Semua tuan
Hilang semua kawan
Pandangan anak negeri kini Fatamorgana
Hilang suara riangnya.