Laporan : Ekspresi
AMBON,EKSPRESIMALUKU.com-Berdakwah di masjid ataupun musholah adalah hal yang biasa dilakukan apalagi di Bulan Ramadhan, rutin selalu dilakukan . Tapi bagaimana jika Dakwah di lakukan di Cafe? tak jarang cafe digunakan sebagai tempat nongkong untuk sekedar makan, ngopi, ataupun tempat meeting.
Berdakwah di cafe, itulah yaang dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam ‘Hijrah OK Main’. Dalam kamus bahasa Indonesia Hijrah berarti perpindahan dengan alasan tertentu menuju keselamatan dan kebaikan sementara oke main adalah akronim dari sebutan bahasa sehari-hari yang digunakan anak-anak muda di Ambon yang berarti menyanggupi ajakan.
Pada bulan Ramadhan kali ini, Hijrah ok main menggelar dakwah goes to cafe. Alasan mereka cukup sederhana, nongkrong bermanfaat sambil mengais pahala. Sejak sembilan bulan lalu, kelompok Hijrah Ok Main rutin melakukan kajian yang dilakukan satu kali dalam sepekan keliling rumah. Selain melakukan pengajian serta kajian ilmu keislaman, maupun ilmu fiqih tujuan dibentuknya adalah menjalin silaturahmi.
“ Kita selama kurang lebih sembilan bulan rutin melakukan kajian keliling rumah, khusus bulan ramadhan kita ingin buat terobosan baru, dakwah dilaksanakan di cafe, selama ini cafe hanya berfungsi sebagai tempat nongkrong, tapi juga bisa digunakan untuk hal-hal yang positif dan berpahala, ” Ujar salah satu anggota, Kamsal.
Menurut Ustad Hatta Ingratubun, Ibadah dapat dilaksanakan tak hanya di Masjid, di Cafe pun tak jadi soal sepanjang itu positif untuk membangun silaturahmi dan bermanfaat bagi kebaikan manusia dengan obrolan seputar pendekatan agama atupun musik sebagai media dakwah.
Belakangan ini, dakwah tidak banyak disentuh oleh kalangan muda, kecuali mereka yang senang nongkrong di cafe apalagi menjamurnya cafe-cafe di Kota Ambon seperti di sepanjang jalan A M Sangadji, jalan Sam Ratulangi maupun Jalan A Y Patty
“Selama ini kita hanya mengenal dakwah hanya dilakukan di mesjid, hanya diikuti kalangan orang tua, cafe itu tidak haram asal konten yang dibawakan positif, dan hal yang baik bernilai ibadah, ” Ungkapnya.
Dakwah goes to cafe diselenggrakan sepanjang bulan ramadhan, setelah bulan ramadhan dakwah akan terus berlanjut sekali dalam sebulan.
***
Ba’da Ashar, suasana pansion cafe di Jalan AM Sangadji nampak ramai, tak hanya anak muda, anak kecil sampai orang tua pun hadir disana menikmati suguhan musik religi yang dibawakan secara akustik, oleh Dio pada Gitar dan Asrul vokalist. Pengunjung pun tak sedikit yang ikut bernyanyi. Penampilan mereka rupanya sebagai pembuka pada kegiatan dakwah goes to cafe.
Setelah dihibur aksi panggung duo asrul dan Dio, lantunan Surat Adh dhariyat ayat 51 merdu dibacakan oleh Fahrur Rozy fakaubun, yang juga salah satu anggota hijrah ok main, usai membacakan ayat suci saat yang paling ditunggu adalah sharing dan dakwah.
Dakwah akan disampaikan oleh Ustad Hatta Ingratubun, berbeda dengan penceramah lain yang acap kali memakai Tema Islami, ustad muda Jebolan Universitas Al Azhar mesir itu menggunakan bahasa yang mudah dipahami khususnya anak muda . “ Ku tahu yang ku mau ” adalah tema dakwah yang akan disampaikan sang ustad.
Kalimat tersebut terdengar sederhana namun makna dan maksud dari tema itu adalalah ihwal tiga perkara pada setiap diri manusia. Yakni pertama, memahami esensi dari sang pencipta, kedua, kehidupan setelah kematian, serta menjadi Manusia bermanfaat tak hanya bagi dirinya, namun bagi sesama sebagai bentuk ibadah tertinggi kepada Allah.
Ustad Hatta mengatakan, jika ketiga perkara itu dipahami setiap manusia maka hakikat hidup adalah ibadah.
“ Saat kita tidak paham makna dari tiga perkara kira-kira kita hidup untuk apa? Kalau semata-mata menyenangkan diri sendiri, maka ibadah akan sia-sia, ” Jelas ustad Hatta.