Laporan:Ekspresi Maluku
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Setelah hasil uji Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), terhadap satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, dinyatakan positif, Gugus Tugas (Gutug) setempat langsung bergerak melakukan penelusuran atau tracking jejak kontak PDP tersebut.
Satu PDP asal Saparua yang disebut Pasien 03 Covid-19 Maluku itu berdasarkan jejak kontak sosial, Ia diketahui telah melakukan kontak dengan 32 orang semenjak pulang dari Sulawesi Tenggara akhir Maret lalu.
“Untuk jejak kontak pasien positif Covid-19 dari Saparua itu kita sudah identifikasi dan terdapat 32 orang yang sebelumnya pernah kontak dengan pasien 03 itu,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kabupaten Maluku Tengah, Tuasikal Abua di Masohi, usai menyaksikan video conference yang digelar Mendagri. Kamis, 09/04/2020.
Atas hasil itu, Abua mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan agar 32 orang yang pernah kontak dengan pasien 03 itu untuk sementara lakukan isolasi mandiri.
Selain upaya isolasi mandiri, saat ini Abua sedang berusaha agar Maluku Tengah mendapatkan alat rapid test Covid-19, agar ke-32 orang itu juga dilakukan rapid test. “Kalau rapid test sudah ada, kita lakukan tes terhadap mereka (32) yang pernah jalin kontak dengan pasien itu, kita cegah lebih dini karena ini bisa bawa efek yang luar biasa ke keluarga, lingkungan dan Daerah ini,” tukas Abua.
Maluku Tengah bisa menjadi Kabupaten pertama yang terdapat penyebaran covid-19 secara lokal, jika satu anak pasien asal Saparua yang saat ini masih menunggu hasil PCR menunjukan reaksi positif covid-19.
“Kami akan kaji kalau misalnya anak dari pasangan suami istri positif (hasil PCR) lagi, berarti di Saparua atau Maluku Tengah masuk daerah transmisi lokal covid-19 pertama di Maluku. Maka terkait itu, nanti akan kami bicarakan. Apakah di Saparua ini kita akan lakukan pembatasan aktifitas masuk dan keluar. Atau kita himbau agar tidak bepergian dari dan ke Saparua atau tidak nanti kita bicarakan dan merumuskan,” tandas Abua yang juga Bupati Maluku Tengah itu. (*).