AMBON,EKSPRESIMALUKU.com – Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan bahwa seluruh masyarakat Maluku terus meningkatkan kesadaran bela negara dan berperan aktif melakukan bela negara secara non fisik, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman, ganguan dan bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.
Hal ini disampaikan Assagaf dalam sosialisasi pemantapan galang kekuatan bangsa dalam konteks negara bagi tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di Provinsi Maluku, Rabu (19/10/2016).
“Diera reformasi telah membawa banyak perubahan pada hampir semua aspek kehidupan bangsa dan negara. ada perubahan yang sifatnya positif, dan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi ada juga yang sifatnya negatif, yang pada intinya akan merugikan keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” Ujar Orang nomor satu di Provinsi Maluku itu.
Diungkapkannya juga bahwa salah satu dampak buruk, yakni memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan pada negara. Perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik yang demokratis.
” Namun berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan mengatasnamakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan sebagai suatu bangsa. kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan utama. semangat untuk membela negara seolah telah memudar “. Ujar Assagaff
Lanjutnya, kesadaran bela negara perlu ditanamkan bagi warga negara sipil tidak terkecuali tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama guna menangkal berbagai potensi ancaman, ngangguan, hambatan dan tantangan baik dari luar maupun dari dalam negri.
Dijelaskan, keterlibatan warga negeri sipil dalam bela negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi, diantaranya meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
“Termasuk menghayati arti demokrasi dengan mengharagai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada masyarakat, berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara dengan bekarya nyata, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum dan menunjang tinggi hak azasi manusia dan pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapatr menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia” Tutur Assagaff.
Ia juga berpesan agar melalui sosialisasi pemantapan galang kekuatan bangsa dalam konteks negara bagi tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, akan menumbuhkan komitmen semangat bela negara yang tangguh, demi menjaga eksistensi NKRI.
( EM-ADN)