Selat Valentine, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) | Sumber: Google
Laporan:Fatah
AMBON,EKSPRESIMALUKU.com – Festival Pulau di Selat Valentine yang akan digelar pekan depan oleh Ekspresi Maluku Event Organizer (EO) bertujuan untuk mempromosikan Selat Valantine di Desa Buano Utara, Kecamatan Huamual Belakang. Kabupaten Seram bagian Barat.
Hal itu
disampaikan Yusnita Tiakoly selaku Founder Ekspresi Maluku Sabtu, 30/05/2021.
Event wisata itu, akan digelar pada tanggal 05 sampai 06 Juni 2021.
“Selat
Valentine selama ini belum tersentuh dan diketahui publik secara luas. Olehnya
itu, melalui event ini, Kita juga ingin mendorong masyarakat sekitar Selat
Valentine dapat berusaha dalam meningkatkan pendapatan melalui konsep
ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Dijelaskan,
Selat Valentine merupakan salah satu surga yang tersembunyi di Maluku. Bahkan,
lokasi ini pernah mendapat kategori Anugerah Pesona Indonesia (API ) Award 2021
yang didorong Pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) setempat hingga
masuk urutan 4.
“Jadi festival ini diselenggarakan juga atas
dorongan dan apresiasi yang diberikan pemerintah daerah dan masyarakat
setempat,” ujar Tiakoly yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Destinasi pada
Dinas Periwisata Pemkab SBB itu.
Lanjutnya, dalam Festival Pulau tersebut, konsep partisipasi masyarakat menjadi salah satu modal utama yang di andalkan. Dengan harapan, momentum ini akan memicu semangat dan kecintaan masyarakat akan pontensi alam serta pemanfaatannya.
“Festival
Pulau 2021 di Selat Valantine ini dipusatkan di Dusun Huhua dengan akan
menyuguhkan kolaborasi seni, pemandangan dan menampilkan aneka atraksi
seperti mendayung dan juga edukasi,” terang mantan jurnalis Maluku itu.
Selain
Pemkab SBB, Festival ini juga didukung Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)
Maluku maupun Asosiasi Jurnalis Vidio (AJV) dalam rangka memberikan dukungan
melalui publikasi potensi wisata wilayah kepulauan di Kabupaten SBB.
“Satu hal
yang menjadi keinginan kami ialah ingin menjadi pemicu untuk menggugah
masyarakat di bumi Saka Mese Nusa, khususnya untuk mendorong masyarakat
sadar akan wisata bahari yang nantinya membawa SBB sebagai daerah yang menjadi incaran
wisatawan baik nasional maupun internasional,” pungkas Tiakoly.
Selaku Event
Organizer, pihaknya berharap, kegiatan Festival Pulau dapat dijadikan sebagai
event tahunan dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah baik kabupaten
maupun provinsi.
“Kita sadar,
potensi pariwisata apapun itu, tentunya dapat dikembangkan dan memerlukan tata
kelola yang baik dengan melibatkan masyarakat setempat, kelompok penggiat
pariwisata, maupun dukungan investasi. Sehingga pada kesempatan ini kami ingin
memulai semua itu,” tandasnya.
Pengembangan
kepariwisataan di suatu wilayah tidak dapat didorong oleh satu pihak semata. Namun
sejatinya, kemajuan pariwisata itu memerlukan sinergitas dari semua
stakeholder, utamanya terkait pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun
peningkatan ekonomi masyarakat.
“Semoga dengan pelaksanaan event ini dapat menjadi ikon daerah melalui sektor pariwisata yang lebih dikenal dan dapat diperhitungkan. Terutama memicu terbukanya keterisoliran dan meningkatkan akses infrastruktur yang berkualitas di masa mendatang,” harap Tiakoly. (*)