Laporan:Fatah
SERAMBARAT,EKSPRESIMALUKU.com – Masyarakat yang mendiami Dusun Patinia, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Barat, sudah sekian lama mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Warga terpaksa membeli dari truk air bersih yang biasa dihubungi ketika air yang mereka miliki habis terpakai.
“ Sejak mekar 2012 jadi Dusun, sarana air bersih ada tapi kemudian rusak. Ada satu mata air tapi jauh dari Dusun. Biasanya warga jalan kaki atau gunakan kendaraan roda dua mengambil air untuk keperluan masak dan minum “, Ungkap Man Hitimala, salah satu warga Dusun Patinia. Minggu, 09/09/2018.
Jika tidak sempat mengambil air bersih, warga biasanya menghubungi mobil yang membawa air bersih untuk di beli. 1 drum dihargai Rp. 25.000/Kepala Keluarga. itu pun warga harus berkelompok. Sebab tidak mungkin truk air datang hanya melayani satu Kepala Keluarga (KK) saja. Urainya.
Warga lainnya, Hasran Lukaraja menjelaskan, di Patinia ada empat buah sumur yang telah mereka gali namun airnya tidak layak minum. Sebab memiliki rasa payau atau bercampur dengan air laut. Wajar saja sebab Dusun Patinia berada di pesisir pantai.
“ Ada empat buah sumur di Dusun Patinia ini. Namun warga biasa pakai hanya untuk mandi dan mencuci. Kalu untuk minum tidak bisa karena rasanya payau. Jika musim hujan tiba, warga menampung air hujan untuk kebutuhan “, Tuturnya.
Masyarakat Dusun Patinia berjumlah kurang lebih 200 Kepala keluarga (KK) yang terdiri dari kurang lebih 1.000 jiwa. Sebagian besar masyarakat berpenghasilan sebagai petani dan nelayan. Mereka berharap kepada Pemkab Seram Bagian Barat untuk membangun kembali sarana air bersih melalui PDAM setempat yang disalurkan bagi rumah penduduk.