AMBON,EKSPRESIMALUKU.com
– Ida, begitu orang memanggilnya. Lahir di bumi Kapahaha, Negeri Morella, 53 tahun silam. Tepatnya 27 April 1962. Nama lengkap sesuai pemberian orang tuanya, Farida Mony.
Low profil dan kesederahanaan begitulah keseharian ibu dua orang anak ini. Tak ada yang menyangka, bahkan Ida sendiri tak pernah bermimpi atau berambisi untuk menjadi Rektor. “Saya sejak kecil hanya bercita-cita ingin membahagiakan kedua orang tua dan keluarga. Tidak pernah terlintas mau jadi apa,” tutur Ida, saat ditemui di kediamannya, Selasa (2/6/2015).
Bagi Ibu dari dari Amalia Bidari dan R. Hamdani Talaohu ini, jabatan itu amanah. “Sejak menggeluti dunia pendidikan dan organisasi, saya tidak pernah berambisi mau jadi ketua atau apa. Namun jika dipercaya teman-teman dan bagi saya itu amanah Allah, maka akan saya laksanakan dengan baik dan penuh tanggungjawab,” papar mantan ketua Kohati Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ambon ini.
Menamatkan pendidikan dasarnya pada SD Negeri 2 Mamala-Morella. Farida kemudian melanjutkan ke jejang menengah. Jebolan Doktor pada Universitas Brawijaya Malang ini memilih SMP Persit Kartika Chandra Kirana Ambon. Tak salah memang, karena SMP yang terletak di jantung kota Ambon ini, merupakan salah satu SMP Favorit saat itu.
Karena kecerdasan dan daya nalar yang tinggi, Farida menjadi salah satu pelajar yang berhasil menerobos masuk ke sekolah paling favorit dan berprestasi di kota Ambon. SMA Negeri 1 Ambon. Tak mudah masuk ke sekolah ini. “Dulu kalau masuk ke SMA 1 Ambon Nilai Ebta Murni alias NEM-nya harus tinggi. Rata-rata adalah juara kelas atau juara pada SMP-nya,” ujar salah satu alumni SMA Negeri 1 Ambon.
Pijakan pendidikannya tak salah. Usai lulus, Farida tak muluk-muluk. Dia lebih memilih dekat dengan orang tuanya. Universitas Pattimura sebagai pilihan pendidikan tinggi Wakil Ketua Pemberdayaan Perempuan Maluku ini.
Berbagai jabatan yang diamanahkan dijalankannya secara baik. Mulai dari ketua Badan Kontak Majelis Ta’lim Provinsi Maluku dan Sekertaris BKDN Provinsi Maluku. Dan saat ini, Farida juga dipercayakan masuk sebagai presidium Forum Alumni Korp HMI-wati Nasional.
Puluhan tahun sudah, Farida mengabdikan dirinya di kampus Universitas Darussalam. Dari dosen biasa sampai memikul jabatan sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi Unidar. Dilanjutkan dengan Pembantu Dekan I. Hingga dipercayakan sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Kampus Jas Merah ini.
Ada sejumlah cita yang sempat terlontar dari mulut wanita bertubuh gempal ini. “Saya ingin kampus Darussalam sejajar dengan kampus-kampus di luar Maluku. Baik prestasi pendidikan pengajaran, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Semua harus berjalan secara profesional dan modern. Begitupun aktivitas mahasiswanya harus didorong lebih baik lagi. Mahasiswa harus diberi ruang berekspresi dan beraktivitas. Kelak mereka yang akan menjadi pemimpin. Jangan dikekang,” tukas Farida, saat ditemui di sela-sela kegiatan Whealt Management dan Seminar Internasional di kampus Padjajaran Bandung belum lama ini.
Ada harapan baru. Ada masa depan terpancar dari raut wajah Dr. Farida Mony, Dra, MM untuk Universitas Darussalam Ambon. “Saya mengajak semua elemen masyarakat Maluku, terutama alumni, mahasiswa dan seluruh civitas akademika Darussalam untuk bersatu dan mengembalikan khitah kampus umat dan bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik. Saya akan terbuka untuk dikritik. Saya akan memimpin sesuai yang diamanahkan Allah SWT kepada saya. Saya tak berarti apa-apa, jika tak ada dukungan dan partisipasi aktif semua civitas termasuk pihak Yayasan Darussalam. Beri saya waktu untuk membenahi dan mengembangkan kampus tercinta ini sesuai harapan masyarakat Maluku,” tutup Farida. (Han)