Laporan:Fatah
MASOHI,EKSPRESIMALUKU.com – Menyikapi persoalan Suku Mauusu Ane yang mendiami pedalaman gunung Morkelle, Desa Maneo Bawah, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah, DPRD Kabupaten Maluku Tengah, menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Instansi terkait diruang rapat DPRD Maluku Tengah, Rabu, 01/08/2018.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama tersebut, Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah, Rudolf Lailossa mendesak Dinas terkait untuk segera menyiapkan data kongkrit terkait isu kelaparan suku Mauusu Ane yang kini menjadi perhatian masyarakat Indonesia.
“ Secepatnya Dinas tekait di Maluku Tengah untuk segera menyiapkan data kongkrit maupun pernyataan resmi yang menyebabkan meninggalnya warga suku Mauusu Ane di pedalaman Seram Utara. Sehingga dapat disimpulkan mereka meninggal karena Kelaparan, kurang gizi atau karena sakit “, Tegas Lailossa
Menanggapi sejumlah pemberitaan media Nasional, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Maluku Tengah, Yuslan Idris menegaskan, Pulau Seram adalah pulau yang menyimpan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Dengan demikian, informasi meninggalnya warga suku mauusu ane akibat kelaparan belum dapat dibenarkan.
“ Sejauh ini informasi yang beredar ialah warga suku Mauusu Ane meninggal akibat kelaparan. Mereka ini telah hidup puluhan tahun dan cara bertahan hidup mereka dihutan tentu sudah diajarkan oleh leluhur mereka. Baik bercocok tanam maupun berburu. Sehingg informasi ini perlu dikaji kembali “, Ungkapnya
Selaku anak Negeri, dirinya berharap, Pemda Maluku Tengah segera melakukan konferensi pers maupun pernyataan di media terkait permasalahan yang di alami suku mauusu ane di pedalaman Seram Utara. Sebab hal ini telah menjadi tamparan bagi Pemerintah Kabupaten.