Laporan: Ekspresi Maluku
HUAMUALBELAKANG, EKSPRESIMALUKU.com – Dinas Periwisata Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) saat ini tengah melakukan sejumlah perencanaan pengembangan kawasan pariwisata. Salah satunya yaitu di sekitar kawasan wisata pulau tujuh, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
” Untuk tahun 2020 ada lanjutan pembagunan Diving Center sebagai penunjang aktifitas diving para penyelam yakni dermaga wisata serta pengadaan perahu bagi para penyelam (live boat diving). Ungkap Kabid Perencanaan Dispar SBB, Rusman Marwapey saat bersama Ekspresi Maluku mengunjungi kawasan wisata pulau tujuh, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat. Minggu, 12/01/2020.
Menyangkut perencanaan pariwisata yang manjadi unggulan di Seram Bagian Barat, Dinas Pariwisata setempat fokuskan sejumlah pembangunan di sekitar kawasan pulau tujuh, Huamual Belakang dengan desa penyangganya yaitu desa alang asaude dan desa waisala.
” Tahun anggaran 2019, telah di bangun Diving Center di desa Waisala dan telah rampung 90 persen. Sedangkan pada tahun anggaran 2020 ini sesuai rencana akan digelar even Wonderful Sail to Indonesia. Dengan titik singgah pada even pariwisata tersebut disekitar Pulau Tujuh ini “, Pungkas Marwapey.
Dijelaskan, tahun lalu Dispar SBB telah mengawal tim dari Even Organizer (EO) dari Jakarta yang datang melakukan survei lokasi. Pihak EO kemudin sepakat dan menyetujui waktu pelaksanaan even tersebut pada bulan agustus tahun ini. Dimana agendanya disesuaikan dengan kondisi alam disekitar kawasan pulau tujuh.
Disinggung soal anggaran, Marwapey mengungkapkan, perencanaan pembangunan pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Barat secara keseluruhan berasal dari dua sumber anggaran yakni melalui APBN dan APBD yang dialokasikan khusus untuk keperluan serta pengembangan pariwisata di Kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa itu.
” Untuk keseluruhan penganggaran diperoleh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Dalam bentuk fisik tentunya terkait sarana prasarana pendukung seperti jembatan wisata, gazebo maupun fasilitas lainnya. Sedangkan non fisik itu untuk pelatihan pengembangan SDM seperti pelatihan pemandu wisata diving, wisata alam, budaya hingga pemandu wisata kuliner “, Tutupnya.