Kemudian Hari, tangis akan pecah
Meski ditahan agar tak linang airmata
Bisa saja ada bahagia yang sebenarnya bagian dari bedebah
Aku menerawang semua
Saat menyaksikan keadaan teman sebaya
Dia punya luka dan hidup bersimbah duka
Dia tak punya ayah
Apapula ibu yang harus memberikan pelukan dan kecupan.
Tragis!
Benar-benar tragis
Sekali ia curahkan semuanya
Saya menahan sedih
Mencoba kuat agar dia juga bisa bersikap tegar
Dia lelaki yang hidup dengan kepura-puraan
Tawanya yang riang adalah sikap dia membias lupa akan tekanan kehidupan
Tuhan membiarkan ia tersesat
Kesepian
Dan menderita
Aku tidak begitu tahu maksud Tuhan apa?
Tetapi aku yakini
Tuhan juga hanya berpura-pura
Entahlah…
2019
Catatan:
- Tentangpenyair: Asril Luhulima. Lahir di Asilulu. Jazirah Leihitu. Maluku.1997. Sedang belajar di jurusan EkonomiSyariah, Institut Agama Islam Negeri, Ambon.
- Ilustrasidari: Anneahira.com