Di tanjung marthafons
Pelaut melemparkan umpan
Menarik mika dan kail perlahan
DI tanjung marthafons
Yang melaut bukanlah bajak laut
Melainkan orang mengais rezeki
Sementara marthafons bukanlah tempat mengais kehidupan sepersen
Adalah maut; kau tarik masuk kedalam kubangan hidup
Jadilah sejarah terpampang di atas amis dan asin karang
Mereka yang berlayar
Pun dia yang bercadik
Semua memancing kematian
Datanglah serumpun kehidupan
Menjadi abadi; selalu di kenang
Dari bayi sampai lansia tahu cerita abadi itu
Di tanjung marthafons
Cinta menjadi maut
Semaut pelaut melawan gelombang kematian
Tapi janganlah heran, tanjung marthafons
Tempat maut dan bahagia menyatu
Menjadi abadi dalam ingatan teluk Ambon.
Tanah Beta, April 2019.
Catatan:
- Tentang penyair: Tanah Beta merupakan nama pena dari Adam Makatita. Lahir di Ambon, 27 Mei 1994. Sedangbelajar di jurusan Jurnalistik, Institut Agama Islam Negeri, Ambon..
- Ilustrasi dari: http://www.docarehealthproducts.com/