PELITA JAYA,EKSPRESIMALUKU.com – Kemampuan peserta lomba pada cabang Khatil Qur’an, golongan hiasan pada MTQ XXVI Tingkat Provinsi di Kabupaten Seram Bagian Barat, cukup merata. Ini membuat juri cukup berat memberikan penilaian. “Kita melihat dari keseluruhan peserta yang ada, tahun demi tahun mengalami peningkatan yang cukup bangus dari seluruh Kabupaten/ Kota. Sehingga kami para Juri cukup berat melakukan penilaian“, ungkap Arman Man Arfa saat ditemui dilokasi lomba, SMA PGRI Pelita Jaya, Senin, (18/05/2015).
Kepada EKSPRESIMALUKU.com, Arfa yang juga dosen pada IAIN Ambon ini mengakui, ada peningkatan yang baik dari pembinaan yang sudah dilakukan oleh para pelatih pada daerah masing-masing. Sejak penyelenggaraan MTQ di Kabupaten Kepulauan Aru, Kota Tual dan saat ini di SBB, telah terlihat baik. “Dulu ada beberapa Kabupaten yang menonjol dan ada yang tidak. Namun, saat ini kualitas seluruh peserta lomba merata. Dari sini terlihat bahwa ada perhatian dan penggemblengan yang dilakukan dari LPTQ di seluruh Kabupaten/Kota“, terang Arman.
Lanjut dia, lomba Khaatil Qur’an atau hiasan Kaligrafi cukup sulit, disebabkan membutuhkan waktu yang lama. Untuk cabang khat naskah dibutuhkan waktu 7 jam untuk menyelesaikannya. Sedangkan 8 Jam dibutuhkan untuk khat mushaf. “Butuh tenaga yang fit serta konsentrasi yang baik,” katanya.
Menurut Arman, ada beberapa aspek yang dinilai. Untuk khaat naskah, penilaian yang paling dominan dibidang keindahan kaidah dan kehalusan huruf. Sedangkan untuk hiasan mushaf cukup sulit. Namun diimbangi dengan hiasan begitupun dengan dekorasi“, jelas Arman.
Dalam Khaatil Qur’an, tambah Man Arfa, dibutuhkan kreatifitas, daya imajinasi serta komposisi warna yang baik. “Warna yang dipakai dapat mempengaruhi penilaian Juri. Tiga warna dasar yang wajib menjadi aspek penilaian yakni, warna merah, kuning dan biru,” tutupnya. (EM.Fatah – TIM).