Laporan:Fatah S
AMAHAI,EKSPRESIMALUKU.com – Penguatan pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa. Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga. Dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antar sekolah, keluarga dan masyarakat.
Penegas itu ditegaskan Kepala SMA Negeri 2 Amahai, Jabir Tomagola, S.Pd saat syukuran 16 tahun meleburnya SMA Mathlaul Anwar menjadi SMA Negeri 2 Amahai yang berlangsung di sekolah. Sabtu, 22/09/2018.
“ Untuk mewujudkan karakter bangsa sebagai salah satu gerakan revolusi mental, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan pendidikan karakter, masuk dalam sistim pendidikan nasional “, Jelas Tomagola.
Lebih lanjut dikatakan, seperti yang telah diterapkan di SMA Negeri 2 Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Dimana orang tua sangat mengapresiasi sekolah dalam menerapkan pendidikan karakter dengan penguatan kearifan lokal kedaerahan.
Komite maupun masyarakat sangat merespon positif yang menerapkan pendidikan karakter siswa melalui penguatan seni kedaerahan dalam mengangkat kearifan lokal. Dengan demikian, siswa turut termotivasi dalam belajar sebab mendapat dukungan publik. Papar Tomagola.
Ketua Komite SMA Negeri 2 Amahai, Adam Nurlete kepada EKSPRESI MALUKU menuturkan, pembinaan karakter turut mengedukasi siswa serta masyarakat. Dalam menghargai seni sebagai identitas suatu bangsa.
“ Pendidikan karakter dalam penguatan kearifan lokal daerah sungguh sangat memberi dampak positif. Hal ini sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat bahwa pendidikan itu sangat pnting dalam membina watak serta karakter siswa di sekolah “, Tandas Nurlette.
Dengan diterapkan penguatan pendidikan karakter diharapkan, mampu menumbuhkan semangat belajar peserta didik selama berada di sekolah. Sesuai dengan motto gerakan penguatan pendidikan karakter yaitu, “ Senang Belajar di Rumah Kedua “.