AMBON-EKSPRESIMALUKU.com, – Bank Indonesia Maluku menggandeng kompasianer dan para blogger Maluku untuk sosialisasikan program Gerakan Nasional Non Tunai ( GNNT) yang saat ini tengah dijalankan Bank Indonesia di seluruh penjuru nusantara.
Setelah dari Surabaya, event bertajuk “ Nangkring – Gerakan Nasional Non Tunai “ hadir di Kota Ambon. Di ikuti lebih dari 100 kompasianer dan blogger di swiss – belhotel, Ambon Sabtu (11/04/2015).
“ Kami dari BI mendorong agar masyarakat Malukulebih memilih menggunakan transaksi non tunai karena banyak keuntungannya. Salah satunya adalah praktis dan efisien “, jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku, Andi Setyo yang ditemui disela – sela acara.
Kepada ekspresimaluku.com, Andi menuturkan, penggunaan uang tunai biayanya sangat mahal. Pertama adalah mencetak uang. Dikatakan, BI selalu mencetak uang ketika ada uang yang lesu, kotor maupun sobek yang beredar di pasaran. “ Kami akan tarik dan diganti dengan uang yang baru “, terangnya.
Lanjut Andi, yang kedua adalah pendistribusian. Maluku sebagai daerah kepulauan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikituntuk distribusi uang. “ Bayangkan saja distribusi ke Seram, MBD, MTB, Maluku tenggara, itu butuh biaya yang bukan sedikit “, tandasnya.
Yang ketiga, potensi tindak kriminal. Uang tunai bisa dipalsukan sebab kami dari pihak BI Maluku juga pernah menemukan ada beberapa uang palsu yang beredar di masyarakat. “ Kalau masyarakat menggunakan uang non tunai maka tingkat kriminalitas akan berkurang “, tuturnya.
Andi menambahkan, bersama kompasiana kiranya para kompasianer dan blogger Kota Ambon mendapat pengetahuan dan turun mensosialisasikan ke masyarakat Maluku lewat tulisan maupun gambar tentang penggunaan uang non tunai ini. Sehingga masyarakat Maluku dapat terprovokasi melakukan transaksi dengan aman, praktis dan cepat.
Acara yang berlangsung sehari itu diisi dengan materi dari BI pusat, tanya jawab dan kuis berhadiah serta diakhiri dengan berpose bersama usai acara. (EM-Fatah).