Laporan:Memet
Piru-EKSPRESIMALUKU, com_Guna memberantas Stunting dari bumi bertajuk saka mese nusa. Maka seluruh SKPD selingkup SBB dimintakan untuk secara bersama berembuk, untuk membahas tentang tata cara penangan stunting secara baik dan benar
” Saya minta SKPD yang ada, terkait pemberantasan Stunting di SBB, maka perlu bekerjasama antar satu dengan lainnya, hingga kita tahu persis proses pencapaian meningkat atau tidak”
Demikian disampaikan Bupati Seram Bagian Barat, Drs. H. Moh Yasin Payapo,M. Pd, saat membuka Rembuk Stunting Pemkab SBB tahun 2021, di gedung Hatu Telu, kota piru. Sabtu, 03/04/2021
Payapo, dalam sambutannya mengatakan, stunting merupakan masalah kesehatan bagi anak dalam masa pertumbuhan, juga merupakan kemaslahatan serius untuk ditangani secara bersama, maka perlu ada kerjasama SKPD untuk memberantaskannya. Katanya
Lanjut, Payapo, dengan menyebutkan angka penurunan stunting di sebelas kecamatan yang ada, baru mencapai 1%, maka dari itu dirinya meminta kepada seluruh penjabat dan camat selingkup SBB, agar masalah stunting dapat di programkan pada ADD/DD ditahun anggaran 2021,
” Dengan program stunting pada pemerintah desa, dirinya berharap kedepan pencapaian pemberantasan stunting bisa mencapai 10-20%”. Ucapnya
Harapan pemilik kursi nomor satu pada kabupaten itu, juga disampaikan ke kadis pemdes, untuk memeriksa setiap program yang dimasukan pemerintah Desa, jika ada yang tidak memasukan program stunting, maka proses pencairan ditangguhkan. Harapnya
Kegiatan yang dibuka dengan pemukulan tifa, dan pemberian sertifikat pada beberapa camat itu, juga dihadiri, Forkopinda, SKPD, Camat dan juga penjabat Desa se kabupaten.
Harapan tersebut, juga sesui dengan tema yang diangkat, Rembuk Stunting Pemkab sbb tahun 2021. Pemkab SBB berkomitmen menurunkan prevalensi stunting di kabupaten seram Bagian Barat