Connect with us

SBB

Bantuan ADD Untuk Jalan Rabat Beton di Tiga Dusun Negeri Luhu Sia-sia

Foto : google.image

Laporan: Aswat

SBB, EKSPRESIMALUKU.com – Anggaran Dana Desa (ADD) ratusan juta digelontorkan ke negeri Luhu. Beberapa dusun kena ciprat dana itu. Diduga ratusan juta rupiah digunakan untuk pengerjaan proyek jalan rabat beton. Sayang taburan uang ratusan juta rupiah ini bakal sia-sia.

Betapa tidak, proyek jalan rabat beton dikerjakan tanpa saluran drainase. Akibatnya berdampak buruk bagi warga di tiga dusun di Negeri Luhu, kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Buktinya hujan yang terus menerus mengguyur tiga dusun itu dapat merusak jalan yang dibuat. Bahkan airpun meluap hingga ke perumahan warga.

Hal ini diungkapkan Kepala Dusun Amaholu Lossy Ali Absan kepada Ekspresi Maluku di kediamannya (22/3/2017).

“Pembuatan rabat beton harus diikuti dengan pembuatan drainase agar jalan Rabat beton yang dibuat dengan Anggaran Dana Desa (ADD) tidak rusak. Selama ini ketika hujan deras tiba banjir menyebar hingga masuk kepemukiman penduduk bahkan merusak jalan rabat beton yg telah dibuat akibat tidak ada drainase,” ungkap Ali Absan.

Pada akhir 2016 Dusun Amaholu Lossy mendapat ADD untuk pembuatan jalan rabat beton dan kini sepanjang 600 meter dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Jalan sudah dibuat. Hanya saja jika hujan, luapan air akan mengikisnya karena tidak ada drainase sehingga jalan rabat beton yang telah dibuat juga menjadi terancam rusak,” keluh Ali.

Hal yang sama terjadi pada dusun Talaga dan Kambelo.
Jalan rabat beton yang dibuat di dua dusun ini telah dimanfaatkan warga setempat. Namun kondisi jalan tak berbeda jika datang hujan deras.

“Jalannya rusak karena pengikisan oleh air, jika datang hujan,” ujar Seni Ismail, sekertaris dusun Talaga.

Keresahan sama disampaikan kepala dusun Kambelo, Jabir Tomagola. Kepada ekspresi Maluku, dia menyarankan pembuatan jalan rabat beton seharusnya disertai dengan pembuatan saluran air got.

“Ini seharusnya dilakukan, kalau tidak air hujan tidak lagi menyebar di pemukiman penduduk dan juga air tidak merusaki jalan,” pinta Tomagola.

Advertisement

Gempa terkini di Indonesia

More in SBB