BURU,EKSPRESIMALUKU.com– Banjir yang melanda Kabupaten Buru, Provinsi Maluku pada Rabu (14/6/2017) menyebabkan sejumlah daerah terendam. Pemerintah setempat menetapkan status siaga darurat di sejumlah wilayah mulai 16-28 Juni.
“Bupati Buru telah menetapkan Status Siaga Darurat mulai Tanggal 16 – 28 Juni 2017,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (16/6/20170.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Buru disebabkan tingginya insensitas hujan. Jebolnya lima tanggul di Desa Wayapo, Desa Waylata, Desa Waygeren, Desa Waytina dan Desa Waylo juga menjadi salah satu penyebab banjir.
Akibatnya, sebanyak 625 unit rumah terendam dengan TMA 30 – 200 cm dan 450 Ha lahan pertanian terendam. Serta satu orang korban meninggal dunia. Sedangkan beberapa diantaranya mengungsi.
“Satu orang meninggal dunia atas nama Saud, laki-laki berusia 60 tahun,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, saat ini kondisi banjir berangsur surut namun cuaca masih hujan dengan intensitas sedang. BPBD Kabupaten Buru bersama TNI, Polri serta relawan setempat melakukan evakuasi, pendataan, dan mendirikan pos kesehatan di dua titik.
Namun, ada satu desa yang masih terisolasi karena banjir yang sangat luas.
“Dikarenakan banjir terlalu luas masih ada satu desa yang terisolasi yaitu Desa Waeleman yang belum ditangani,” Ujar Sutopo.
Selain itu, pemerintah setempat mengimbau warga untuk tetap waspada akan banjir susulan. Warga setempat dikabarkan sangat membutuhkan sandang dan pangan.
Beberapa upaya yang telah dilakukan BPBD Kabupaten Buru misalnya memberikan bantuan logisitk berupa mie istan dan air mineral. Berikut berapa daerah yang terdampak banjir di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku :
Kecamatan Wayapo
– Desa Waynetat
– Desa Wanareja
– Dusun Air Mandidi
Kecamatan Waylata
– Desa Waelo
– Desa Basalale
– Desa Waeleman
– Desa Debowae
– Dusun SP 2
– Dusun Wamsait
– Desa Dafa
Kecamatan Lolonggubah
– Desa Ohilait
– Desa Wanakarta
– Desa Waygeren
– Desa Grandeng
– Dusun Waygernangan
– Kecamatan Namlea
– Desa Namlea