Laporan:Ekspresi Maluku
JAKARTA,EKSPRESIMALUKU.com – Gerhana matahari akan terjadi sehari setelah Natal atau tepat tanggal 26 Desember 2019. Gerhana yang terjadi itu merupakan gerhana matahari cincin. Pada puncak gerhana, matahari akan terlihat seperti cincin, dengan durasi maksimal 3 menit dan 40 detik.
Fenomena ini disebabkan karena Bulan baru yang cukup jauh dari Bumi dan tampak kecil di langit, dimana akan menutupi 97 persen cakram Matahari saat sejajar.
Jamie Carter dalam bukunya ” A Stargazing Program for Beginners ” menjelaskan, gerhana matahari cincin ini adalah yang paling berbahaya.
Berbahaya dimaksud ialah bukan sangkut pautnya dengan bencana atau musibah. Namun, siapapun yang ingin menyaksikan gerhana cicin, wajib menggunakan kacamata khusus gerhana untuk menghindari kebutaan.
Fenomena Cincin Api atau Cincin Cahaya ini akan mulai terlihat saat matahari terbit di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) , Oman, India selatan, Sri Lanka, Indonesia, Singapura dan Malaysia. Kemudian Matahari akan tenggelam, dalam wujud mirip cincin di Guam, Samudra Pasifik.
” Mata punya mekanisme refleks terpejam kalau terlalu silau. Untuk bisa melihat matahari secara aman dan nyaman, gunakanlah kacamata matahari “, Ungkap Kepala Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin.
Dikatakan, Gerhana Matahari tidak berdampak signifikan pada Bumi. Karena gerhana hanyalah kondisi Bulan baru yang khusus. Efek kegelapan juga tidak lama dan tidak ada dampak pada manusia.
” Efek pasang maksimum yang sedikit bertambah hanya perlu diwaspadai. Tidak perlu dikhawatirkan karena setiap awal bulan juga terjadi “, Ingat Djamaluddin. (**)