Setelah sukses mengadakan kegiatan Sunatan Massal Gratis di Desa Kwaos yang juga diikuti desa-desa di sekitarnya, kini giliran permintaan pelayanan serupa oleh warga Desa Keta yang berjarka kurang lebih 15 kilometer dari Desa Kwaos. Tim Komunitas Klinik Apung yang menerima permintaan itu pun langsung merespons dengan mengadakan rapat rancangan kegiatan di Desa Keta.
“Komunitas Klinik Apung masih punya stok obat yang cukup untuk sunatan Massal di Desa Keta. Kebetulan, saya menerima usulan langsung dari warga Keta ketika pendataan peserta sunatan Massal yang semula hanya diadakan di Desa Kwaos.” Ungkap Ketua Pelaksanan Kegiatan Klinik Apung, Usman Bugis.
Sementara masih dalam persiapan pelaksanaan sunatan massal gratis tahap dua di Desa Keta, kabar juga datang dari warga Desa Salagur yang berjarak 10 kilometer dari Desa Keta. Tak hanya itu, Warga dari Desa Liantasik yang terletak di sisi selatan Desa Keta pun ingin mengantar anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan sunatan massal gratis pada tanggal 25 Oktober.
Melihat banyaknya antusiasme warga dari tiga desa tersebut, Tim Klinik Apung akhirnya berkoordinasi dengan pejabat Desa Keta untuk menyediakan tempat yang lebih layak, mengingat banyaknya peserta sunatan massal yang mencapai 16 orang. Pejabat Desa Keta langsung menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan di luar obat-obatan dan tenaga medis.
Pada saat pelaksanaan kegiatan, Pejabat Desa Keta mengatan dalam sambutannya, “Kita harus cepat merespons kegiatan semacam ini, sebab ini adalah momentum bagi kita untuk memberi manfaat bagi masyarakat.”
“Adik-adik Klinik Apung, kalau lapar silakan bilang ke kami. Kalau haus, tidak usah ragu untuk bilang pada kami. Kami siap membantu adik-adik untuk memperluas kebermanfaatan bagi masyarakat Desa Keta.” Ungkap Bapak Pejabat Desa penuh semangat.
Setelah sesi serimonial, situasi tenda berubah menjadi isak tangis dan kekhawatiran pada peserta sunatan massal. Ada yang tak hanya cukup didampingi orang tua melainkan harus dijaga juga oleh para tenaga medis Klinik Apung untuk memastikan adik-adik peserta sunat lebih tenang dan rileks menjalani proses sunatan.
Sementara kegiatan berlangsung, sebagian warga justru datang dan meminta diberi obat karena sedang sakit. Dalam situasi tersebut, Ketua Pelaksana Usman Bugis mengambil peran untuk melayani masyarakat yang mau berbobat dan memberitahukan bahwa aka nada pengobatan gratis pada bulan oktober sesuai dengan jadwal program Arisan Kebajikan.
Usman juga mengungkapkan, kegiatan sunatan massal dan berbagai program lainnya adalah hasil dari sponsor Narasi (Mbak Najwa Shihab), Kitabisa, Komunitas Mata Kita, dan Tim Konser Musik #dirumahaja.
Kegiatan Sunatan Massal Gratis tahap kedua ini berjalan lancar dan aman berkat kerjasama lapangan yang baik antara tenaga medis Klinik Apung, Greenmoluccas, komunitas Ekobeta, Taman Baca Keta, dan kelompok pemuda Desa Keta yang turut memenuhi kebutuhan yang kurang dari tim Klinik Apung.
#komunitasklinikapung #arisankebajikan #narasi #kitabisa #komunitasmatakita #timkonsermusik #dirumahaja #greenmoluccas #ekobeta #tamanbacaketa #kabsbt #maluku #ekspresimaluku